Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa susulan (
aftershocks) di selatan Banten hingga Sabtu pagi (27/1) sudah mencapai 58 kali.
Gempa susulan terakhir terjadi pada Jumat (26/1) pukul 21.43 WIB malam dengan kekuatan magnitudo 2,5.
"Sejak tadi malam hingga pagi ini belum terjadi aktivitas gempa susulan di Banten Selatan," ujar Daryono, kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Sabtu (27/1).
Menurut dia, berdasar distribusi aktivitas gempa susulan yg terjadi, frekuensi gempa terlihat sudah menurun drastis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara itu terkait kekuatan/magnitudo gempa susulan tampak fluktuatif, tetapi secara umum polanya sudah melemah," tambah Daryono.
Aktivitas gempa susulan diperkirakan akan berakhir sekitar seminggu ke depan.
"Masyarakat diimbau untuk tidak cemas dan khawatir. Gempa susulan lazim terjadi di setiap pasca terjadinya gempa besar," terangnya.
Daryono menjelaskan, gempa susulan memang sebaiknya terjadi agar akumulasi yang tersisa di sekitar pusat gempa segera habis hingga kondisi menjadi normal kembali.
Gempa susulan sendiri, sangat kecil kemungkinannya lebih besar dari gempa utama dengan magnitudo 6,1 pada Selasa (23/1) lalu yang berpusat di Lebak, Banten, dan terasa hingga ke Jakarta dan Bandung.
(stu)