Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu adalah daerah rawan gizi buruk dan berjanji akan terus mengawasi kedua kawasan tersebut.
"Kami melihat, mungkin ada di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, itu yang akan kami jadikan sebagai prioritas khusus (penanggulangan Gizi Buruk),” kata Sandi di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/2).
Nantinya, menurut Sandi, pemerintah provinsi akan menggerakan komunitas PKK untuk datang langsung ke lokasi-lokasi rawan gizi buruk dan memberikan sosialisasi untuk menjaga kesehatan lingkungan, terutama makanan yang dikonsumsi mereka.
"Mereka (Ibu PKK) yang jemput bola-lah untuk berikan sosialisasi, dokter-dokter yang relawan dari OK Ocare juga yang akan ikut bantu bersama-sama berikan sosialisasi,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab kata Sandi, permasalahan gizi buruk sendiri sebenarnya tak terfokus pada minimnya ekonomi masyarakat setempat, tetapi justru akibat dari kurangnya kesadaran terkait kebersihan lingkungan.
"Yah, lebih banyak gaya hidup dan akses kebersihan lingkungan, juga soal makanan sehat,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan menyatakan jumlah anak penderita gizi buruk di Jakarta Utara menurun dari semula 194 menjadi 34.
Kepala Sudinkes Jakarta Utara M. Helmi mengatakan, anak-anak tersebut kurang asupan gizi karena beberapa faktor seperti lemahnya ekonomi keluarga dan kebiasaan orang tua yang membiarkan anak mereka jajan sembarangan.
Menanggapi kasus gizi buruk ini, Gubenur Anies Baswedan mengatakan akan turun lapangan dan meninjau kondisi di sana.
"Nanti saya cek langsung dan kami harus tangani. Di Jakarta tidak boleh ada anak yang sampai kekurangan gizi, enggak boleh," katanya.
Anies mengatakan akan langsung menginstruksikan seluruh jajaran Dinkes DKI untuk mendatangi dan memeriksa warga di kampung-kampung agar tidak ada anak, orang dewasa, atau orang tua yang kekurangan gizi.
(vws)