Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meninjau banjir yang melanda permukiman warga Jalan Arus RT 10, 11, dan 12 RW 02 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (5/2) malam. Sandiaga tiba di lokasi sekitar pukul 21:00 WIB bersama sejumlah staf dan pengawalnya. Dia lalu mendatangi lokasi yang terdampak banjir.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, Sandiaga tidak turun langsung ke lokasi yang paling parah dilanda banjir di tepi Kali Ciliwung. Ia meninjau dari jarak sekitar 200 meter bersama Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana.
Sandiaga ditunjukkan lokasi terparah dengan menggunakan senter dari kejauhan. Di tempat berdirinya itu pula, Sandiaga diberikan informasi terbaru oleh petugas BPBD dan Satpol PP mengenai perkembangan ketinggian air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga tidak mendatangi permukiman warga yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet. Sementara, sebagian warga masih ada yang memilih bertahan di rumah yang bertingkat daripada mengungsi, meski ketinggian air mencapai dua meter. Sandiaga juga tidak mendatangi warga untuk membujuk secara langsung agar lekas mengungsi.
Sekitar 20 menit meninjau banjir dari kejauhan, Sandiaga kemudian mendatangi rumah warga yang belum terdampak banjir. Ia tidak menjelaskan mengapa dirinya tidak meninjau langsung titik terparah yang terdampak banjir. Dia hanya mengaku pernah mengimbau kepada warga agar tidak mengambil risiko apabila gejala terjadinya banjir mulai terdeteksi.
"Kemarin sempat datang ke sini meyakinkan warga bahwa cuaca sudah tidak bisa diprediksi lagi. Jadi lebih baik waspada, dan jangan mengambil risiko," katanya.
Dia mengklaim selama ini telah meyakinkan warga agar lebih baik mengungsi dari pada memilih bertahan untuk tinggal di rumah. Sandiaga pun ingin petugas terkait mengevakuasi warga yang paling parah terdampak banjir. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak ketika warga memilih untuk bertahan.
"Mesti cepat mobilisasi sementara mereka masih bertahan," katanya.
Sementara itu, Oman, warga yang belum mengungsi, mengaku merasa aman di rumahnya yang bertingkat. Dia bersama keluarga memutuskan untuk bertahan.
"Saya di rumah masih belum mengungsi," tutur Oman melalui pesan singkat.
Namun, Oman akan mempertimbangkan untuk mengungsi apabila Sandiaga menjemputnya dan naik perahu bersama meninggalkan permukiman yang telah tergenang banjir hingga 2 meter.
"
Insya Allah mau," ucapnya.
Memberikan Sumbangan Sebelum meninjau lokasi banjir dari jauh, Sandiaga menyempatkan diri untuk memberikan sumbangan kepada warga yang telah mengungsi. Dia mendatangi bangunan yang dijadikan tempat untuk menampung pengungsi secara langsung.
Dalam kesempatannya itu, Sandiaga memberikan bantal dan selimut kepada perwakilan warga secara simbolik.
Sandiaga mengaku prihatin setelah mengunjungi pengungsi. Meski begitu, dia salut dengan para pengungsi yang dinilainya tidak larut dalam kesedihan.
"Mereka tetap semangat, spiritnya masih tinggi," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan telah menitip pesan kepada para pengungsi agar menjaga kesehatan. Menurutnya, itu penting. Sandiaga mengatakan bahwa penyakit, sangat cepat menyebar di tempat pengungsian.
Dia lalu meminta RW, Lurah, Camat, hingga Wali Kota Jakarta Timur untuk terus memberi bantuan. Bisa berupa obat-obatan, makanan instan, selimut, pakaian, dan barang lain yang saat ini dibutuhkan oleh pengungsi.
"Suplai makanan yang cukup. Pampers untuk anak-anak," kata Sandiaga.
Wilayah Jalan Arus RT 10, 11, dan 12 RW 02 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tergenang banjir hingga setinggi 2 meter. Wilayah itu sendiri tepat berada di tepi Kali Ciliwung.
Berdasarkan data yang dihimpun
CNNIndonesia.com, sebagian besar warga memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengaku masih merasa aman karena rumahnya bertingkat. Dari 175, baru ada 18 kepala keluarga di RW 02 yang memutuskan untuk mengungsi.
Di samping itu, hampir setiap keluarga juga memiliki getek berbahan dasar gabus. Getek tersebut digunakan warga untuk beraktivitas ketika banjir mulai menggenani wilayah permukiman mereka.
(rah)