Jakarta, CNN Indonesia -- Usai banjir luapan kali Ciliwung yang melanda permukimannya kemarin, hari ini warga Cililitan Kecil, Jakarta Timur meminta bantuan di jalan raya.
Hal itu terpaksa mereka lakukan karena belum mendapatkan bantuan yang mencukupi terutama logistik, obat-obatan, selimut, dan pakaian.
Mereka mengaku bantuan yang datang baru berupa evakuasi bagi warga yang dilakukan pihak-pihak terkait seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengungsi Yola Armenia mengatakan, dirinya baru mengungsi pagi tadi. Semalam ia bersama orang tuanya memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
Yola mengaku mengumpulkan sumbangan untuk pengungsi lain yang belum mendapat bantuan.
“Hari ini turun ke jalan minta bantuan (pakai kardus) karena kasihan juga banyak adik-adik balita yang nggak bisa jajan dan minum susu, makanya aku turun aja galang dana. Iseng aja, siapa tahu bisa
bantuin beneran,” kata Yola Armenia, di Jalan Kalibata Raya kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (6/2).
Pengungsi yang lain, Lira Ekania mengaku sejak pagi tadi turun ke jalan untuk meminta bantuan warga yang melintas. Berbeda dengan Yola, Lira meminta bantuan pada pengendara untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
“Saya agak bingung karena anak saya tiga masih kecil, ini yang satu baru 11 bulan tapi saya nggak punya uang yang cukup dan pakaian bersih buat anak-anak, makannya saya coba minta yang di jalan,” kata Lira.
 Posko tempat penampungan bantuan warga terdampak banjir di Cililitan Kecil, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Tutiek Apriyanti |
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RT02/RW07, Yusa Afrian, membenarkan belum ada bantuan yang datang ke wilayahnya sejak ia membuat tenda posko bantuan.
“Bantuan semalam emang belum ada atau baru evakuasi saja, beberapa diungsikan ke Binawan dan sisanya di masjid. Kalau bantuan berupa minuman dan makanan mulai datang baru saja, kira-kira pukul 11.15 tadi dari macem-macem,” kata Yusa.
Yusa sendiri menilai wajar bantuan datang terlambat, karena banjir yang terjadi merata di sejumlah wilayah bantaran kali Ciliwung di Jakarta. Di sisi lain, dia tak bisa melarang warganya meminta bantuan solidaritas kepada pengguna jalan.
“Saya nggak bisa
marahin warga juga kalau akhirnya mereka milih turun ke jalan dan minta duit, ya karena itu inisiatif mereka dan memang tuntutan kebutuhan,” tuturnya.
Yusa pun berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan untuk tanggap bagi kebutuhan warga yang dilanda banjir.
(kid)