Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Keamanan Laut (Bakamla) Nofel Hasan mengatakan, Kepala Bakamla Laksamana Madya Arie Soedewo pernah bercerita sempat bertemu dengan Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin.
Pertemuan itu diduga membicarakan pengurusan anggaran pengadaan sejumlah proyek Bakamla di DPR.
"Waktu itu Jumat pagi, Pak Kepala Bakamla bilang bahwa dia habis bertemu TB Hasanuddin," ujar Nofel saat memberikan keterangan sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nofel menyatakan, pengakuan itu disampaikan Arie di sela-sela kegiatan Head of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) pada Oktober 2016. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Nofel, disampaikan bahwa pada saat itu Arie menceritakan yang dikatakan Hasanuddiin.
Pada BAP, Nofel mengatakan, Arie diberitahu oleh Hasanuddin bahwa anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi sudah tak sejalan. Namun, Nofel tidak menjelaskan maksud perkataan Hasanuddin kepada Arie tersebut.
Namun, diduga kalimat yang disampaikan Hasanuddin itu terkait proses persetujuan anggaran Bakamla di DPR RI. Saat itu, ada beberapa anggaran pengadaan Bakamla yang belum disetujui.
 Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin disebut dalam persidangan kasus suap proyek di Bakamla. (Foto: Huyogo Simbolon) |
Nama Hasanuddin sendiri sudah mencuat pada persidangan Nofel sebelumnya. Pada persidangan beberapa hari lalu, Fayakhun menyatakan Hasanuddin memperkenalkan Ali Fahmi kepada dirinya saat Komisi I DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Bakamla.
Ketika itu, Hasanuddin menyampaikan kepada Fayakhun bahwa Ali Fahmi merupakan kader PDIP sekaligus staf Kepala Bakamla.
Nama Ali Fahmi sebelumnya muncul dalam surat dakwaan sebagai pihak yang menawarkan PT Melati Technofo Indonesia (MTI). Perusahaan tersebut adalah pemenang tender proyek Bakamla untuk main proyek dalam pengadaan pemantauan satelit dan drone di Bakamla.
Ali Fahmi disebut meminta imbalan atau
fee 15 persen untuk memenangkan proyek tersebut. PT MTI akhirnya ditetapkan sebagai pemenang lelang pengadaan proyek dengan total anggaran Rp222,43 miliar. Jatah tersebut yang diduga diserahkan Ali Fahmi kepada anggota DPR.
Sebelumnya, TB Hasanuddin mengakui dirinya memperkenalkan Ali Fahmi kepada Fayakhun. Namun, menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu, hal tersebut adalah perkenalan yang biasa pada saat kunjungan pertama Komisi I ke kantor Bakamla.
Ketika itu, Hasanuddin menjadi pimpinan rombongan Komisi I dalam kunjungan ke Bakamla. Bakamla sendiri saat itu merupakan lembaga yang baru diresmikan presiden dan menjadi mitra Komisi I.
"Saya ketemu saudara Fahmi di kantor Bakamla dan konon sudah jadi staf khusus Bakamla. Lalu kami kenalan, dan bukan hanya dengan saudara Fayakhun saja," ujar pria yang saat ini sedang berkompetisi dalam pilgub Jabar berpasangan dengan jenderal polisi, Anton Charliyan.
(pmg)