Soal Banjir, KLHK 'Salahkan' Drainase dan Permukiman Jakarta

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2018 21:24 WIB
KLHK menyebutkan drainase buruk di Jakarta akibat permukiman padat di ibu kota menyebabkan banjir terjadi.
KLHK menyebutkan drainase buruk di Jakarta akibat permukiman padat di ibu kota menyebabkan banjir terjadi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho menyatakan kondisi drainase yang kurang baik akibat permukiman penduduk menjadi salah satu penyebab banjir Jakarta.

"Di Jakarta, drainase kurang baik karena pertumbuhan permukiman," ujar Hilman di gedung KLHK Jakarta, Rabu (7/2).

Selain itu, lanjut Hilman, bertambahnya sedimentasi juga menyebabkan daya tampung makin lama makin turun sehingga dalam kondisi debit tertentu dapat menimbulkan banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah satu solusi yang dapat dilakukan, kata dia, adalah dengan keberadaan situ. Tercatat ada 38 situ yang saat ini masih ada di ibu kota. di antaranya yakni situ Lenggang, situ Babakan, dan Waduk Pluit.

"Situ penting untuk mengamakan banjir karena sebagai terminal air sementara sebelum masuk ke kota," tuturnya.

Sertifikat Situ

Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS KLHK Yuliarto mengatakan, saat ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah mengupayakan sertifikat situ.

Menurutnya, sertifikat kepemilikan ini penting agar nantinya lahan di sekitar situ tidak disalahgunakan.


"Selama ini tidak ada sertifikat. Situ kan alami saja. Sekarang dibuatkan sertifikatnya supaya tidak dibangun itu sekelilingnya," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 11 wilayah terkena dampak banjir luapan kali Ciliwung di Jakarta.

Wilayah tersebut antara lain Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan membahas kelanjutan proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang masih terkendala pembebasan lahan guna mencegah banjir.

Anies belum mau menjelaskan kelanjutan program normalisasi dan pemasangan turap di sungai. Dia khawatir akan muncul kontroversi bila menjawab pertanyaan soal normalisasi dan penataan bangunan di bantaran kali.

Anies beralasan, Pemprov DKI masih akan fokus membenahi warga pengungsi yang rumahnya terdampak banjir akibat limpahan air dari hulu. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER