Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengaku tidak berniat menjadi juru kampanye untuk pasangan calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa-Emil Dardak yang diusung partainya, Demokrat. Soekarwo lebih memilih untuk menciptakan suasana pilkada yang kondusif di wilayah Jawa Timur bersama pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (muspida).
Soekarwo sendiri merupakan gubernur Jatim dua periode yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
"Enggak lah, kan saya juga harus jaga kondisi Jawa Timur dengan Pandam (Brawijaya) dan Kapolda (Jawa Timur)," kata Soekarwo di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soekarwo mengatakan ikut dalam menyiapkan misi pemenangan Khofifah-Emil. Misalnya, segala hal yang menyangkut strategi kampanye. Soekarwo lebih suka berkontribusi seperti itu dari pada menjadi juru kampanye.
Menurutnya, masih banyak kader Demokrat lain yang lebih potensial menjadi juru kampanye dari pada dirinya. Pula, tugas sebagai gubernur untuk menciptakan kekondusifan juga tidak kalah penting.
"Kondusivitas jauh lebih penting, akan mengganggu di bidang apa pun," katanya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono didapuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Kampanye Demokrat. Dengan demikian, AHY juga bakal memimpin kampanye pasangan calon yang diusung Demokrat di Pilkada Jawa Timur.
Soekarwo mengaku tidak keberatan dengan hal itu meski dirinya lebih senior dibanding AHY. Dia juga menampik dengan anggapan bahwa dirinya dilangkahi oleh AHY. Justru dia senang apabila AHY akan turut menjadi juru kampanye di Pilkada Jawa Timur.
"Enggak, enggak," ucap Soekarwo. "Tapi kalau Mas Agus mau turun ke Jawa Timue itu ya itu jelas keuntungan," lanjutnya.
Pada Pilkada jawa Timur, Demokrat mengusung Khofifah Indarparawansa-Emil Dardak sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Khofifah-Emil juga turut didukung oleh Golkar, Hanura, NasDem, PPP dan PAN.
Khofifah-Emil akan berhadapan dengan pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang didukung oleh PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, dan PKB.
(rah)