Total 275 Bencana dan 30 Meninggal Sepanjang Awal 2018

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Kamis, 08 Feb 2018 18:04 WIB
Bencana banjir, longsor dan puting beliung diprediksi masih mengancam sejumlah daerah di Indonesia, karena puncak musim hujan terjadi selama Februari 2018.
Petugas gabungan membawa jenazah korban tanah longsor yang telah ditemukan di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2). Tiga korban yang sempat hilang dalam peristiwa longsor di kampung tersebut berhasil ditemukan pada Selasa (6/2) dalam kondisi meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak awal Januari hingga tanggal 7 Februari 2018 terjadi 275 bencana di Indonesia yang menyebabkan puluhan orang meninggal dan ribuan orang mengungsi di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merinci, akibat ratusan bencana yang terjadi di Indonesia, 30 orang meninggal, dan 66 orang terluka.

"Sebanyak 153.183 mengungsi, 10.254 unit rumah rusak, dan 92 bangunan fasilitas umum rusak," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, kamis (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bencana banjir, longsor dan puting beliung diprediksi masih mengancam sejumlah daerah di Indonesia, karena puncak musim hujan terjadi selama Februari 2018. Masyarakat diimbau waspada terhadap bahaya bencana.

"Potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung juga akan meningkat. BMKG memprediksi hujan berintensitas tinggi akan berlangsung hingga Maret 2018 mendatang, dimana puncak hujan terjadi selama Februari 2018," kata Sutopo.


Sutopo mengatakan, bencana longsor merupakan bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Sejak Januari 2018 hingga 7 Februari terdapat 19 orang meninggal dunia akibat longsor, sedangkan puting beliung lima orang, banjir tiga orang, kombinasi banjir dan longsor dua orang dan gempa satu orang.

"Potensi longsor di Pulau Jawa meluas yaitu di daerah-daerah yang memiliki topografi pegunungan, perbukitan dan di lereng-lereng tebing yang di bawahnya banyak permukiman," kata dia.

Menurut Sutopo, wilayah rawan longsor memanjang di Jawa bagian tengah hingga selatan. Dari peta potensi longsor pada Februari 2018, wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah daerah yang memiliki potensi paling banyak dari ancaman longsor.

Sutopo merinci, daerah rawan longsor tinggi di Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Bandung Selatan, Purwakarta, Garut, Sumedang, Kuningan, dan Tasikmalaya. Sedangkan di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, Purwokerto, Purworejo, Pekalongan, Temanggung, Semarang, Karanganyar, Tegal, Wonogiri, Magelang, Purbalingga dan Boyolali.

Di Jawa Timur terutama di Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Malang, Pacitan, Mojokerto, Jember, Banyuwangi.

Sutopo mengatakan, masyarakat harus mengenali lingkungan sekitarnya dan tanda-tanda terjadinya longsor seperti retakan tanah, amblesan tanah, keluarnya mata air pada lereng, air sumur dan mata air tiba-tiba keruh.

"Periksa adanya retakan tanah di bukit yang merupakan cikal bakal dari mahkota longsor," katanya.

(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER