Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan nama Ketua fraksi PDIP di DPR Utut Adiyanto dan Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan sebagai kandidat
Wakil Ketua DPR.
Nama-nama itu disebut terkait dengan disepakatinya revisi UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang memberi jatah tambahan pimpinan DPR dan MPR bagi PDIP.
"Tadinya ada nama pak TB. Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR). Tapi sekarang ada Pak Utut, ketua fraksi kita. Selain itu ada nama Trimedya Panjaitan. Mereka punya
track record yang baik di Parlemen," kata Bambang, di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terjun ke dunia politik, Utut merupakan Grandmaster catur dari Indonesia. Ia juga mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto.
Untuk kursi pimpinan MPR, Bambang menyebut nama kadernya, Ahmad Basarah dan Daryatmo Mardianto, potensial akan ditempatkan sebagai Wakil Ketua MPR.
Menurut Bambang, kedua orang itu juga dianggap memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjalankan tugas sebagai pimpinan MPR.
"Kalau dari kompetensi, Pak (Ahmad) Basarah sudah pasti. Kemudian ada juga nama Pak Daryatmo Mardianto untuk MPR," imbuhnya.
Diketahui, Basarah, yang merupakan Ketua Fraksi PDIP di MPR dan Wakil Sekjen PDIP, meraih Doktor Hukum Tata Negara dari Universitas DIponegoro, 2016.
Disertasinya berjudul Eksistensi Pancasila Sebagai Tolok Ukur Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di Mahkamah Konstitusi: Kajian Perspektif Filsafat Hukum Dan Ketatanegaraan.
Meski begitu, Bambang mengakui, keputusan akhir ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kita sudah sama-sama paham, bahwa ketua umum sudah memahami. Kita
report saja dulu, baru nanti diputuskan beliau (Megawati)," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, delapan fraksi sepakat untuk menambah satu kursi pimpinan DPR, tiga kursi pimpinan MPR, dan satu kursi pimpinan DPD, di dalam revisi UU Nomor 17/2014 tentang MD3 untuk dibawa ke paripurna, di Jakarta, Kamis (8/2).
(arh/gil)