Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2569 di Kelenteng Sam Poo Kong. Ia mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko yang tidak bisa hadir.
Dalam acara itu, ia memberikan sambutan sebelum membuka acara dengan menabuh tambur. Ia membacakan sambutan resmi yang ditulis Heru.
"Semoga pada tahun Anjing Tanah ini kota berada dalam kedamaian, kebahagiaan, sukses dan selamat. Saya sampaikan itu karena curah hujan lebat sehinggga beberapa daerah mengalami bencana banjir dan longsor. Seperti di Cilacap, Brebes dan daerah lain, mudah-mudahan bencana segera berakhir," kata Sri membacakan sambutan Heru, Jumat (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri membacakan bahwa dalam menghadapi bencana alam, toleransi dan gotong royong harus dijaga agar menjadi kekuatan.
"Keberagaman itu keniscayaan, maka tanggung jawab untuk saling mengerti dan memahami. Kami sadar indonesia dibangun atas keberagaman dan kemajemukan etnis. Kemajemukan yang harus dijaga baik agar menjadi kekuatan," kata Sri.
Pesta BudayaSebelum Sri, pihak Yayasan Kelenteng Sam Poo Kong juga memberikan kata sambutan. Mereka menceritakan bagaimana perayaan Imlek di kelenteng ini bisa berlangsung.
"Perayaan ini mulai dari 10 tahun lalu ketika orang bertanya kalau Imlek ada apa. Akhirnya kami buat pesta budaya, dari rakyat untuk rakyat. Budaya yang ditampilkan Reog Ponorogo, Tarian Seribu Tangan dan Barongsai," kata salah satu pengurus yayasan.
Budayawan Jongkie Tio sebelumnya mengatakan orang Tionghoa masuk ke Semarang sejak tahun 400 masehi. Kala itu Imlek belum dirayakan karena Imlek di Tionghoa ditentukan oleh kaisar kerajaan untuk menyambut musim semi.
(asa)