Cerita Pekerja Proyek Infrastruktur yang Digenjot

DHF & RBC | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 07:00 WIB
Insiden tol Becakayu pada awal pekan ini diduga terjadi akibat kesalahan yang terjadi pada penuntasan proyek infrastruktur yang tengah digenjot penyelesaiannya.
Insiden tol Becakayu pada awal pekan ini diduga terjadi akibat kesalahan yang terjadi pada penuntasan proyek infrastruktur yang tengah digenjot penyelesaiannya. (Anadolu Agency/Eko Siswono Toyudho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ambruknya cetakan beton konstruksi atau pier head tiang pancang proyek tol Becakayu, Selasa (20/2) mengagetkan publik. Kejadian itu merupakan kecelakaan ke delapan di proyek infrastruktur strategis dalam lima bulan terakhir.

Sebanyak tujuh pekerja menjadi korban dalam insiden tersebut. Enam di antaranya dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (RS UKI), Cawang, Jakarta Timur.
Saat CNN Indonesia.com mendatangi ruang rawat inap Bougenville di RS UKI, Rabu (21/2), sejumlah korban tampak berbaring di atas kasurnya dengan infus di tangan kiri mereka. Beberapa korban meringis menahan nyeri akibat kejadian tersebut.

Seorang korban yang berbaring, Agus, menceritakan kembali tragedi yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB Selasa (20/2) tersebut,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lagi di atas [tiang], [sedang] ngecor. Saya enggak tahu. Apes, kali. Langsung terjun payung (lompat-red)," ujar Agus yang masih berbaring di atas tempat tidurnya.
'Tenaga Kopi' Bantu Pekerja Tol Becakayu Genjot Pembangunan Usai kecelakaan kerja di proyek jalan tol Becakayu pada 20 Februari 2018 dini hari, pemerintah melakukan moratorium seluruh proyek jalan layang (elevated).  (Anadolu Agency/Eko Siswono Toyudho)
Agus kala itu bersama enam rekannya sedang menjalani giliran kerja (shift) malam. Shift malam, katanya, biasanya digunakan untuk mengerjakan pengecoran yang tidak mungkin dikerjakan pada siang hari.

Ia menerangkan shift malam dimulai pukul 20.00 WIB sampai pagi hari. Agus berucap, waktu selesai tak tentu, bahkan bisa molor.

"Pagi, bisa jam delapan (pagi), seselesainya. Tapi biasanya jam 4 (pagi) juga sudah beres," kata pria asal Kendal, Jawa Tengah itu.

Pekerja lain, Narto mengatakan pekerjaan di proyek ini dibagi ke dalam dua shift. Shift malam seperti yang disampaikan Agus dan shift pagi yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Narto mengungkap mereka bekerja selama seminggu penuh, tidak ada hari libur. Para pekerja dibayar per hari, sehingga jika mereka mengambil libur, maka hari itu tidak dihitung pembayaran upahnya.

"Kerjanya setiap hari, enggak ada (ketentuan) berapa harinya kayak PNS," ucapnya.

Jika sedang tak menjalani bagian giliran kerja, ia mengatakan pekerja beristirahat di bedeng yang didirikan dekat lokasi pengerjaan.

Narto mengatakan untuk menghadapi beratnya kerja, terutama saat shift malam untuk mengejar target rampung pada Juni 2018, mereka harus berstrategi dalam menjalaninya. Dia bahkan mengutip lirik lagu dangdut 'Bojo Galak' yang dipopulerkan Nella Kharisma.

"Kalau kuat ya syukur dijalani, kalau enggak kuat ya ngopi (dulu)," kata Narto.

'Tenaga Kopi' Bantu Pekerja Tol Becakayu Genjot Pembangunan
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyatakan insiden robohnya pier head proyek Tol Becakayu diakibatkan oleh kegagalan dalam proses pelaksanaan, khususnya terkait dengan pekerjaan pengangkatan (heavy lifting works).

Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan dalam setahun terakhir, setidaknya terjadi 15 kasus kecelakaan konstruksi yang sebagian di antaranya terjadi pada proyek infrastruktur nasional.

Akibat insiden di proyek tol Becakayu, pemerintah lewat Kementerian Pembangunan dan Perumahan Rakyat menghentikan proyek infrastruktur jalan layang (elevated) di seluruh Indonesia untuk sementara menunggu hasil evaluasi standar prosedur operasional (SOP). Heru mengatakan PII mendukung penuh keputusan Kementerian PUPR tersebut.

CNNIndonesia.com mencoba menyambangi titik proyek infrastruktur lain yang sedang digenjot di kawasan ibukota RI, Jakarta yakni proyek LRT rute Kelapa Gading-Velodrome.

Tampak para pekerja masih berkativitas mengerjakan proyek meskipun ada perintah dari Kementerian PUPR untuk menghentikan proyek jalur transportasi layang. Trek LRT yang tengah dibangun itu sendiri merupakan salah satu infrastruktur demi menunjang keberlangsungan Asian Games di Jakarta.

Saat dikonfirmasi mengenai kelangsungan proyek di sana, seorang petugas keamanan, Karman, menjelaskan mereka hanya membersihkan proyek.

"Hari ini enggak ada apa-apa, kan lagi dihentikan sementara semua. Ini cuma bersih-bersih aja," kata dia.

Seorang pekerja yang ditemui di sana, Noto, mengaku standar keselamatan sudah diberikan secara lengkap. Selain itu, sambungnya, setiap pekerja proyek pun secara sadar akan memerhatikan keselamatan kerja.

"(Standar keselamatannya) layak banget," ujarnya, Rabu (21/2) sore.
Noto yang sebelumnya sudah sering bekerja di proyek juga mengaku tak ada penambahan beban kerja selain lembur, karena proyek LRT ini sedang dikebut.

"Sehari kerja delapan jam, pagi sampai sore. Kalau malam itu lembur. Sering sih (lembur), karena ini kan lagi ngejar," jelasnya.

Di proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome pernah terjadi insiden kecelakaan kerja. Pada 22 Januari lalu sekitar pukul 00.10 WIB, konstruksi tiang beton yang berada di kawasan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur roboh. Akibat robohnya konstruksi beton ini setidaknya ada lima orang yang mengalami luka-luka.

Kecelakaan juga terjadi di proyek rel dwiganda (double-double track) Manggarai-Cikarang di titik Jatinegara pada pukul 05.00 WIB, 3 Februari 2018. Crane di proyek tersebut ambruk yang disimpulkan akibat pengerjaan tidak sesuai dengan SOP. Empat pekerja tewas karena tertimpa mesin angkut (crane) yang ambruk tersebut.

Seorang pekerja yang ditemui di sana, Tasrim, mengatakan, "(Standar keselamatan) diperketat sejak kejadian itu, kerja malam enggak boleh, sudah nggak ada yang lembur sekarang, udah nggak diizinkan."

Ia menyatakan meski ada instruksi penghentian proyek elevated oleh pemerintah untuk sementara, dirinya masih masuk terus setiap hari untuk bekerja. Namun, katanya, tak ada lagi pekerjaan yang dilakukan sampai larut malam atau dini hari. Kalau ada pengecoran pun, hanya sampai jam delapan malam.

"Pengerjaan udah nggak 24 jam, pagi sore aja," ujarnya. (kid/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER