Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu anggota Polri korban ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Dodi Mariadi meluapkan emosinya pada Oman Rochman alias Aman Abdurrahman, terdakwa dalang serang bom yang meledak pada 14 Januari dua tahun lalu.
Dodi meluapkan emosinya ketika dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/2).
Emosi Dodi keluar ketika mendengar tanggapan Aman terhadap kesaksian dirinya dan dua saksi lainnya di persidangan. Aman mengaku tak tahu menahu soal serangan bom Thamrin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saya) tidak tahu menahu," kata Aman yang mengenakan rompi tahanan oranye.
Sontak ucapan tersebut dibalas Dodi. "Pasti Allah tahu," tutur Dodi sambil melihat ke arah Aman yang duduk di samping kuasa hukum.
Belum sempat Dodi melanjutkan perkataannya, Ketua majelis hakim Akhmad Zaini langsung memotong.
"Sudah, sudah, sudah," kata Akhmad melerai.
Akhmad pun meminta Dodi untuk menghentikan perkataannya dan langsung melemparkan pertanyaan kepada jaksa penuntut umum mengenai saksi-saksi yang akan dihadirkan pada sidang selanjutnya.
Aman dalam persidangan selalu menjawab tidak tahu ketika diminta tanggapannya oleh majelis hakim atas kesaksian Dodi, dan dua saksi lainnya, yaitu anggota Polri Suhadi dan seorang pekerja swasta bernama John Hansen (31).
Kejadian hari ini tampak kontras bila melihat pada sidang sebelumnya. Anggota Polri korban bom Thamrin lainnya, Denny Mahieu berpelukan di akhir sidang dengan Aman.
Mereka berpelukan dengan hangat di akhir sidang, seperti melupakan insiden serangan teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Desember 2016.
Denny merupakan Polisi yang kemampuan indera pendengaran sebelah kanannya hilang usai aksi teror bom yang diduga didalangi oleh Aman. Menurut pengacara Aman, Asrudin Hatjani, keduanya sempat terlibat percakapan sebelum akhirnya berpelukan.
(osc/gil)