Sebanyak 44 Ribu Warga Jadi Korban Banjir-Longsor di Jabar

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 23:29 WIB
Manajer Pusdalops PB BPBD Jabar mengatakan jumlah 44 ribu warga jadi korban bencana itu terdata di tiga wilayah yakni Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan Bandung.
BPBD Jabar menyatakan untuk wilayah Kabupaten Kuningan dan Cirebon masih ditetapkan status tanggap bencana hingga 5 Maret 2018. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Bandung, CNN Indonesia -- Akibat bencana banjir, longsor di wilayah Jawa Barat dalam sepekan terakhir diperkirakan berdampak pada 44.079 jiwa.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu mengatakan sebanyak 44 ribu warga itu baru meliputi tiga wilayah yakni di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Bandung.

"Saat ini ada tiga wilayah yang jadi fokus kita karena jumlah terdampaknya sangat besar," kata Budi ditemui di kantor BPBD Jabar, Kota Bandung, Selasa (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Budi menerangkan korban bencana di Kabupaten Cirebon paling banyak yakni mencapai 39.045 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Kuningan, akibat tanah longsor dan pergerakan tanah berdampak pada 3.352 jiwa. Sementara pengungsi dan terancam tempat tinggalnya akibat banjir dan tanah longsor mencapai 1.682 orang.

Hingga saat ini, wilayah Kuningan dan Cirebon ditetapkan dengan status tanggap bencana hingga 5 Maret 2018. Khusus untuk Kuningan, ia mengatakan BPBD Jabar telah mengirimkan 15 personel unit reaksi cepat.

"Masing-masing wilayah sudah didirikan titik-titik pengungsian. Kuningan yang agak besar besar jumlahnya ada 1.200-1.500 titik pengungsian," katanya.


Budi mengaku saat ini belum bisa menaksir nilai kerugian akibat bencana.

"Sekarang kita masih fokus pada pemenuhan dasar pada korban bencana," ucapnya.

Budi mengimbau agar warga tetap mewaspadai hujan dengan intensitas tinggi. Sebab, wilayah Jawa Barat hingga saat ini masih berstatus siaga darurat bencana.

"Statusnya masih siaga darurat banjir longsor sejak 1 November 2017 sampai 31 Mei 2018," ujarnya. (hyg/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER