The Family MCA Berkomunikasi Lewat Aplikasi Zello

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2018 17:56 WIB
Penggunaan aplikasi Zello oleh anggota The Family Muslim Cyber Army bertujuan untuk menghindari pantauan polisi saat menyebar ujaran kebencian.
Tersangka sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat dengan enam tersangka dan tergabung dalam grup WhatsAap The Family Muslim Cyber Army (MCA). (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri mengungkap Jaringan The Family Muslim Cyber Army (MCA) selama ini berkomunikasi menggunakan aplikasi Zello agar tak terlacak polisi.

Aplikasi Zello PTT (Push to Talk) Walkie Talkie ini merupakan fitur berbagi pesan yang dapat diunduh untuk sistem operasi BlackBerry, Android dan iOS. Aplikasi ini memungkinkan orang berbagi pesan dan berbicara dengan anggota lain dalam sebuah grup besar.

Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Fadil Imran mengatakan para anggota The Family Muslim Cyber Army aktif di Zello dan juga media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini mereka pakai aplikasi zello. Jadi sistem komunikasinya mirip dengan walkie talkie," kata Fadil di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Komunikasi yang berlangsung di grup zello ini berupa penyebaran kata-kata hoaks yang akan diposting di media sosial. Baru setelah itu para tersangka menyebarkannya melalui aplikasi WhatssApp dan atau media Facebook, Twitter, hingga Instagram. Anggota grup mencapai ratusan ribu anggota.

"Jadi yang menggunakan zello ini tim inti, setelah itu mereka sebar di grup-grup besar mereka," kata dia.

Lebih lanjut Fadil menyebut The Family MCA ini juga tak hanya menyebar hoaks, mereka juga bertugas 'menyerang' akun-akun yang dianggap berseberangan dengan mereka.

Mereka juga memiliki Standar Operasional Pengoperasian secara terstruktur dalam menyebarkan hoaks.

"The Family ini tak cuma sebar hoaks saja, mereka juga membuat take down akun lain, menyebarkan virus, dan ini semua atas satu instruksi. Selanjutnya akan terus kami dalami," katanya.

Polisi menangkap enam orang anggota The Family Muslim Cyber Army di sejumlah lokasi sejak Senin (26/2). Mereka ditangkap di Bali, Bangka Belitung, Jawa Barat, dan Jakarta Utara.
(ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER