Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburakhman menyaranakan agar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tak tergoda menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo.
"Pokoknya kami minta Pak Prabowo jadi RI 1 [presiden]. Kami akan coba minta waktu beliau untuk tidak tergoda dengan jebakan RI 2 [Wakil Presiden]," kata dia d Jakarta, Rabu (28/2).
Pernyataan itu menanggapi pertanyaan seputar wacana untuk menduetkan Joko Widodo dengan Prabowo. Wacana itu sempat muncul dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP yang baru berakhir Minggu (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami lihat rakyat inginkan Prabowo jadi presiden bukan wakil," ujarnya.
Habiburakhman membantah kabar yang menyebut bahwa Prabowo tak ingin kembali diajukan menjadi calon presiden.
Ia mengatakan Prabowo masih memiliki keinginan itu ketika menghadiri temu kader Gerindra di Gedung Sentul International Convention Center, pada Oktober tahun lalu.
"[Di acara itu] Pak prabowo sama sekali tidak menolak [sebagai capres]. Pak Prabowo berkata 'tapi jika kalian membutuhkan saya sebagai figur perjuangan, saya siap dijadikan apapun termasuk dijadikan calon presiden'," kata dia menirukan ucapan Prabowo.
Habiburakhman juga menolak jika Prabowo hanya berperan menjadi 'king maker' yang sekadar mencalonkan orang lain sebagai Capres di Pilpres 2019.
Ia berkata bahwa Prabowo seharusnya jadi 'raja' atau capres ketimbang hanya menjadi
king maker. Ia pun menganggap Prabowo telah siap sebagai Capres.
"Ya
king maker itu menyesatkan. Pak Prabowo sangat cocok untuk menjadi
the king, menjadi raja itu sendiri.
King maker menurut saya enggak tepat. Orang dia sangat siap, kok," tutur Habibirakhman.
ACTA sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo untuk maju sebagai capres di Pilpres 2019.
Ada tiga alasan yang menjadi dasar dukungan ACTA terhadap Prabowo, salah satunya karena Prabowo dianggap sudah siap secara mental dan psikologis untuk memimpin Indonesia 2019-2024.
"Berbagai fitnah dan tuduhan yang dialamatkan kepada beliau 20 tahun terakhir justru menjadi negarawan tangguh," katanya.
(wis/gil)