Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengaku tak ambil pusing dengan sejumlah laporan terhadap dirinya ke Dewan Etik.
"Biar saja, tanya Dewan Etik," kata Arief saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (1/3).
Arief memilih tak berkomentar lebih lanjut atas sejumlah laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru puasa bicara. Enggak boleh bicara saya," ujarnya.
Kendati demikian, Arief memastikan tetap akan memenuhi panggilan Dewan Etik untuk kepentingan pemeriksaan.
"Kalau dipanggil ya pasti (memenuhi) dong," tuturnya.
Arief sebelumnya dilaporkan sejumlah kelompok masyarakat dan peneliti MK Abdul Ghoffar ke Dewan Etik. Guru besar ilmu hukum Universitas Diponegoro itu didesak mundur dari jabatannya karena telah dijatuhi sanksi etik sebanyak dua kali.
Ia sudah dua kali dijatuhi sanksi etik ringan, yakni saat mengirimkan katabelece atau memo kepada pejabat Kejaksaan Agung dan melakukan pertemuan dengan Komisi III DPR jelang pemilihannya sebagai Hakim MK, pada 2017.
Dewan Etik MK sebelumnya mengaku segera memanggil sejumlah pelapor dugaan pelanggaran etik terhadap Ketua MK Arief Hidayat, pekan depan. Sesuai prosedur, dewan etik MK akan memeriksa pihak pelapor terlebih dulu sebelum memeriksa Arief.
"Minggu depan baru mau diperiksa yang melapor," ujar anggota dewan etik MK Salahuddin Wahid, saat ditemui di gedung MK, Jakarta, Selasa (27/2).
(arh/sur)