Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Surabaya dihebohkan dengan beredarnya video beberapa orang membaca selawat, tetapi selawat yang dibaca menambahkan kata Pancasila, Nusantara, dan Indonesia.
Kabid Humas Polda Jatim Jatim Kombes Frans Barung Mangera menuturkan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan melakukan penyelidikan terkait video yang beredar di media sosial mengenai Selawat Pancasila.
"Kami lakukan lidik mengenai video dengan bacaan selawat yang menyimpang dan kami minta pendapat ke MUI," tuturnya, Selasa (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Video CNN]Video yang berdurasi sekitar 5 menit ini menampilkan sekelompok orang melakukan sebuah ritual dengan mengelilingi bendara merah putih dan beberapa benda pusaka. Prosesi itu diterangi oleh lilin dengan bacaan salawat yang menyimpang.
Selawat tersebut berbunyi Shallallahu 'Ala Pancasila, Shallallahu 'Ala Nusantara, dan Shallallahu 'Ala Indonesia. Padahal bacaan selawat seharusnya Shallallahu 'Ala Muhammad.
Kabarnya, lokasi ritual tersebut berlangsung di kawasan Lakarsantri, Surabaya, Jatim.
Video ini menyebar di grup maupun kontak pribadi WhatsAp (WA) sehingga menjadi viral.
(dik/wis)