Koalisi di 2019, PKS Tunggu Hasil Pilkada dan Capres Prabowo

CNN Indonesia
Rabu, 07 Mar 2018 00:45 WIB
PKS menyebut pertimbangan koalisi dengan Gerindra pada Pemilu 2019 adalah hasil Pilkada 2018 dan kepastian pencapresan Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid Hidayat Nur Wahid (kiri), di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurutnya, PKS menanti hasil pilkada dan pencapresan Prabowo Subianto dalam memutuskan koalisi di 2019. (Foto: ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berancang-ancang untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilu 2019. Kepastian koalisi ini akan menunggu hasil Pilkada 2018 sebagai tolok ukurnya.

"Permasalahannya adalah kita semua akan pasti terlebih dahulu menunggu hasil pilkada 2018. Kita maksimalkan dulu di pilkada 2018 dan kalau kita menang di Jateng, Jabar, Jatim, Sumut jalannya kayaknya lancar," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3).

Pasalnya, kemenangan di banyak daerah akan membuka lebih lebar pintu kemenangan di Pemilu 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kami memenangkan di banyak provinsi pasti akan lebih banyak juga yang bersama kami di Pilpres 2019," imbuhnya.

Hidayat menambahkan bahwa pertimbangan partainya merapat ke Gerindra adalah karena sudah terbiasa berkoalisi dengan partai pimpinan Prabowo Subianto itu di beberapa daerah pada pemilihan kepala daerah.

Di samping itu, sambungnya, PKS masih menunggu keputusan Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri kembali di 2019.

"Kami belum tahu keputusannya. Tapi kalau PKS koalisi dengan Prabowo itu satu kubu," ujarnya.

Koalisi Gerindra dengan PKS kata dia akan mencukupi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Dengan 40 kursi di parlemen ditambah dengan Gerindra yang memiliki 73 kursi, maka gabungan suara keduanya melebihi 20 persen.

Untuk urusan calon pendamping Prabowo, dia yakin bahwa Gerindra akan membahas hal tersebut dengan PKS yang sudah memiliki sembilan nama bakal calon presiden maupun Wakil Presiden.

(swo/arh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER