Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak takut eksistensi tempat hiburan malam atau diskotek di Jakarta akan bertentangan dengan destinasi halal yang dicanangkannya. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak selalu beranggapan bahwa diskotek adalah tempat sarat maksiat.
"Kita tidak bisa mendikotomikan ini wisata malam berarti tidak halal, karena banyak juga wisata malam yang berbasis pariwisata halal," kata Sandi di Balai Kota, Rabu (7/3).
Sandi mencontohkan, negara-negara di Timur Tengah kerap menyajikan tarian Sufi di tempat hiburan seusai pukul 23.00.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, belum tentu artinya hiburan malam itu berkonotasi negatif," ujarnya.
Sandi menuturkan Pemprov DKI tetap memfasilitasi pariwisata dan destinasi halal dan yang menjadi program Kementerian Pariwisata.
Selama diskotek tidak melanggar peraturan daerah (Perda), pemerintah provinsi tidak akan menindak apapun.
"Selama hiburan malam itu tidak ikut mencampurkan prostitusi, judi, dan narkoba. Hiburan malam itu masih dalam norma-norma dan ketentuan, tentunya kami di Pemprov akan terus menjaga koridor (peraturan) itu," kata Sandi.
Sebelumnya, Sandi berharap Jakarta bisa mencapai target sebagai destinasi wisata halal yang bisa bersaing dengan kota lainnya di Asia pada tahun 2020.
"Kami ingin pada 2020 Jakarta bisa mencapai target sebagai kota dengan destinasi dan wisata halal yang bisa bersaing. Kami juga targetkan satu juta global halal tourism bisa datang ke Jakarta untuk lima tahun ke depan," kata Sandiaga saat meluncurkan Focus Group Discussion (FGD) Pariwisata Halal dan Destinasi Halal di Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (7/3).
(lav)