Aksi Hari Perempuan Internasional Ikut Suarakan Hak Bercadar

NDY | CNN Indonesia
Kamis, 08 Mar 2018 13:01 WIB
Saat peringatan Hari Perempuan Internasional di DPR, peserta aksi mengkritik larangan bercadar di kampus karena dianggap mengekang kebebasan berekspresi.
Saat peringatan Hari Perempuan Internasional di DPR, peserta aksi mengkritik larangan bercadar di kampus karena dianggap mengekang kebebasan berekspresi. (CNN Indonesia/Nindya Maharani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi peringatan Hari Perempuan Internasional ikut menyuarakan hak para pemakai cadar. Mereka tak setuju dengan kebijakan kampus yang melarang mahasiswinya menggunakan cadar, termasuk di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Koordinator Lapangan Aksi Parade Juang Perempuan Indonesia Jumisih menilai kebijakan larangan penggunaan cadar telah mengekang kebebasan berekspresi setiap orang.

Aktivis Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) itu berpendapat pemakaian cadar adalah pilihan individu masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami tidak mendukung kebijakan tersebut karena itu mengekang kebebasan setiap orang," kata Jumisih saat ditemui di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (8/3).

Wakil Koordinator Lapangan, Nur Aini menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan kampus yang melarang penggunaan cadar. Dia mengatakan kampus seharusnya menjunjung demokrasi, termasuk kebebasan berekspresi mahasiswanya.

"Sangat disayangkan ya, seharusnya kampus menjadi tempat bebas berpikir dan berekspresi," ujar Nur Aini. "Malah lahir aturan yang menggambarkan pengekangan terhadap pemakaian baju."
Hak Bercadar Disuarakan di Hari Perempuan InternasionalSeorang peserta aksi Hari Perempuan Internasional membawa poster tentang hak bercadar. (CNN Indonesia/Nindya Maharani)
Beberapa peserta aksi juga membawa sejumlah poster bermuatan protes terhadap aturan pengekangan busana bagi perempuan. Salah satu poster berbunyi, "Cadar gue, bukan urusan loe."

Sebelumnya, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, melarang mahasiswinya mengenakan cadar di dalam kampus melalui surat dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018.
Pihak kampus membentuk tim konseling dan pendampingan kepada mahasiswi bercadar agar mau melepas cadar saat berada di kampus UIN.

Kampus tersebut juga akan meminta mahasiswinya untuk pindah kampus bagi yang tidak bersedia melepas cadar.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian wahyudi mengatakan penerbitan larangan bercadar demi menjaga ideologi civitas akademika. Larangan itu dinilai dapat memudahkan kampus dalam kegiatan belajar mengajar.
Misalnya, Yudian khawatir mahasiswi yang bercadar akan mudah menggunakan joki saat ujian tanpa bisa diketahui.

Selain UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Ampel Surabaya juga menerapkan peraturan yang sama. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER