Jakarta, CNN Indonesia -- Pedangdut Rhoma Irama mengaku sempat didatangi pihak militer setelah ada penemuan proyektil peluru di studio musik Soneta Record di Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/3). Dari penyelidikan awal diketahui anak peluru di studionya itu bukan berasal dari Markas TNI yang ada di dekat studio.
"Saya juga didatangi pihak dari TNI yang markasnya dekat dengan Soneta," ujar Rhoma saat ditemui di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Kamis (8/3).
Pihak militer tersebut, kata Rhoma, adalah personel dari Divisi Infanteri 1/Kostrad yang bermarkas di Cilodong, Depok.
Ketua Partai Idaman ini menjelaskan personel yang datang ke sana bertujuan untuk berkomunikasi dan melakukan sedikit penyelidikan terkait penemuan proyektil peluru itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penyelidikan awal, mereka menyatakan proyektil peluru tersebut biasa digunakan senapan yang memiliki jarak tembak 100 meter.
"Jarak Soneta dengan Kostrad kurang lebih empat kilometer. Beliau sendiri bilang 'Bang Haji, ini bukan dari kami saya rasa ini peluru setan'," tutur Rhoma menirukan.
Rhoma mengatakan saat ini dirinya menyerahkan penyelidikan ke pihak kepolisian. Dia juga menekankan tak ada pengamanan berlebih yang dilakukan di studionya pascakejadian.
Sebelumnya, Pada Sabtu (3/3), ditemukan proyektil peluru oleh pegawai atau office boy Soneta Record. Tak ada kerusakan dalam peristiwa tersebut.
Kapolres Depok Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polri tentang jenis pelurunya.
"Ini masih dianalisa, makanya apabila analisa sudah tahu, kami akan lakukan langkah-langkah untuk mencari siapa yang punya senjata di lingkungan tersebut," kata Didik di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/3).
(sur)