Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian akan mencari pemilik senjata api di lingkungan studio musik milik 'Raja Dangdut' Rhoma Irama, Soneta Record, setelah ditemukannya proyektil peluru di lokasi itu, pada Sabtu (3/3).
Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polri tentang jenis pelurunya.
"Ini masih dianalisa, makanya apabila analisa sudah tahu, kami akan lakukan langkah-langkah untuk mencari siapa yang punya senjata di lingkungan tersebut," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didik mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Rhoma. Namun, pemeriksaan terkait peristiwa itu belum dilakukan. Saat bertemu di aparat lokasi kejadian, Rhoma mengaku belum pernah mendapatkan teror sebelum peristiwa itu terjadi.
"Kami sudah bertemu sama Pak Haji [Rhoma] pas di TKP, beliau juga hadir. Tentunya akan dijadwalkan waktu [pemeriksaan]-nya," tutur dia.
Sejauh ini, Didik menduga peluru yang ditemukan di studio tersebut merupakan peluru nyasar. Namun dia enggan menjelaskan secara rinci soal peluru nyasar yang dimaksudnya tersebut.
Olah TKP diketahui telah dilakukan sebanyak dua kali. Pertama kali olah TKP dilakukan tanpa menyertakan tim labfor. Pada olah TKP kedua, tim labfor turun tangan untuk melakukan penyelidikan tersebut.
Pihak kepolisian juga menyebut tidak terjadi kerusakan di studio tersebut pasca ditemukannya peluru itu.
Sebelumnya, seorang petugas office boy di studio Soneta Record, di Sukmajaya, Depok, menemukan sebutir proyektil peluru, pada Sabtu (3/3).
Kapolsek Sukmajaya Kompol Bronet Ranapati menyebut bahwa itu bukan bentuk teror terhadap Ketua Umum Partai Idaman itu. Pihaknya menduga bahwa itu adalah peluru nyasar. Sebab, tidak ada kerusakan di studio tersebut. Peluru itu kini dalam pemeriksaan Puslabfor Polri.
(arh)