Bandung, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat telah menggandeng 18 akademisi dari berbagai perguruan tinggi ternama sebagai tim perumus materi pertanyaan debat publik perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang rencananya berlangsung hari ini, Senin (12/3).
Tim perumus itu adalah para guru besar dan dosen senior berbagai disiplin ilmu dan keahlian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Parahyangan (Unpar), Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati.
"Materi pertanyaan terkait hukum, politik, ekonomi dan pemerintahan daerah. Itu dirumuskan oleh 18 orang dari kalangan profesor, doktor, guru besar dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabar," ujar Yayat saat ditemui di lokasi bakal debat kandidat, Gedung Sabuga, Kota Bandung, Minggu (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk debat perdana ini, kata Yayat, KPU telah menyebar 1.400 undangan. Sebanyak 800 undangan di antaranya untuk tim pendukung masing-masing pasangan calon.
"Jadi masing-masing tim pendukung pasangan calon 200 orang. Sisanya dari pejabat pemprov, bupati/wali kota, DPRD, tokoh masyarakat, anggota KPU kabupaten/kota dan KPU provinsi," jelasnya.
Pilkada Jabar 2018 diikuti empat pasangan calon. Mereka adalah pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), pasangan nomor urut dua TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), pasangan nomor urut tiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), dan pasangan nomor urut empat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Dua DM).
Persiapan Para KandidatMenghadapi debat kandidat perdana ini, para calon kepala daerah Jabar mengaku sudah mempersiapkan mental dan materi untuk menghadapinya.
"Saya sudah latihan, setiap debat itu kan harus kuat mental," ujar Ridwan Kamil pada Jumat (9/3).
Latihan yang dimaksud Emil bervariasi. Mulai dari materi debat, gaya bicara, hingga latihan gestur. Ia juga mengaku tak lupa berdoa untuk kelancaran upayanya.
"Mudah mudahan dengan latihan ini pada saatnya lebih mudah dan tidak
kagok. Insyaallah lancar seperti yang kita harapkan," katanya.
Sementara, TB Hasanuddin yang berpasangan dengan Anton Charliyan akan fokus pada visi-misi mereka yang terangkum dalam Program Sawelas Asih. Dalam debat tersebut, pasangan Hasanah juga akan menajamkan solusi terhadap persoalan di Jabar.
"Karena durasi waktu debat yang terbatas, kami menyiapkan hal yang mendasar saja terkait
problem masyarakat Jawa Barat, lalu inventarisasi masalahnya, serta solusi dan penyelesaian dari masalah tersebut," ujar Ketua Tim Pemenangan Hasanah, Abdy Yuhana.
Selain itu, sambungnya, pihaknya pun berlatih lewat simulasi agar bisa menghadapi debat kandidat dengan tepat.
"Kita perlu simulasikan agar hal nonteknis tidak perlu terjadi. Tapi, kami percaya dengan pengalaman
Kang Hasan dan
Kang Anton, hal-hal tersebut bisa tereliminasi secara sendirinya," ujar Abdy.
Sedangkan tim pemenangan paslon nomor tiga Sudrajat-Syaikhu, persiapan dilakukan kandidat bersama tim kampanye dengan mengundang pakar.
"Untuk menghadapi debat kandidat, sebagai persiapan, kami sudah mengundang beberapa pakar yang akan kami ajak berdiskusi untuk menggali permasalahan yang ada di Jawa Barat berikut solusinya," kata ketua tim kampanye Asyik, Haru Suandharu. "Kami juga mempersiapkan simulasi debat sebagai ajang mempertajam isu-isu yang akan dibahas."
Sementara, paslon nomor urut empat Deddy Mizwar yang berduet dengan Dedi Mulyadi mengaku santai menghadapi debat perdana nanti.
"Ya santai sajalah,
enjoy sajalah [hadapi debat]," kata Demiz seperti dilansir
Antara.Pria yang kini masih Wakil Gubernur Jabar itu mengaku semua penyelesaian persoalan yang akan ditawarkan di Jabar sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
"Ya kita siapkan materi yang perlu disiapkan. Soal apa nanti materinya dari KPU, semua kita siapkan, KPU akan membahas apa akan kita siapkan," tuturnya.
(hyg/kid)