Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono membantah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang dimiliki TNI AD buruk. Pernyataan ini merespons dua alutsista TNI AD, yaitu tank dan kapal yang mengalami kecelakaan dalam seminggu terakhir.
Dia menegaskan dua kejadian tersebut murni musibah. Tak ada kaitannya dengan kualitas alutsista saat ini.
"Tidak ada hubungannya, itu kan musibah. Musibah itu harus kita evaluasi, kami jadikan pengalaman. Bukan kami jadikan suatu persoalan berarti alatnya jelek," ujar Mulyono saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyono saat ini masih menunggu proses investigasi yang dilakukan tim di lapangan. Dia juga belum bisa memastikan kapan hasil investigasi bisa rampung dan dibagikan ke publik.
Namun ia menyatakan akan melakukan penghentian operasi alutsista serupa sampai ada hasil investigasi. Meski begitu, Mulyono tetap yakin permasalahannya bukan pada kualitas dan perawatan alutsista.
"Jangan mengatakan itu alat baru kenapa terguling. Namanya terguling, dia ditaruh di garasi, kalau Tuhan bilang terguling ya terguling. Ya, musibah tidak bisa kita persoalkan," ujarnya.
Sebuah tank M113A1 milik TNI Angkatan Darat tenggelam di Sungai Bogowonoto, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (10/3). Dua orang meninggal atas kejadian itu.
Tank batalion Yonif 412/BES itu mengangkut 20 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) Sindurjan, Kecamatan Purworejo yang sedang mengikuti kegiatan
outbond.
Kemudian dua hari setelahnya pada Senin (12/3) Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu.
Kapal tersebut sedang mengangkut 65 personel Kodam Jaya yang akan berangkat ke Pulau Pramuka dalam rangka kegiatan bakti sosial.
(wis)