Walk Out di Pidato Jokowi, Ferdinand Akan Diperiksa Komwas PD

S. Yugo Hindarto & Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 13 Mar 2018 17:27 WIB
Ferdinand Hutahaen terancam sanksi dari Partai Demokrat. Rencananya Komisi Pengawas partai akan memanggil Ferdinand pekan depan.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pengawas (Komwas) partai Demokrat akan memanggil Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terkait dugaan pelanggaran etik terkait aksi walk out saat Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat, Sabtu (10/3).

"Dalam satu dua hari ini kami akan melakukan pertemuan, barulah pekan depan kami akan melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan [Ferdinand]," kata Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/3).

Darmizal mengatakan hingga saat ini Komwas belum melakukan pembahasan apapun berkaitan dengan aksi walk out  tersebut sehingga, partai belum dapat memberikan sanksi apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memberikan kesempatan kepada Ferdinand untuk melakukan klarifikasi, bila terbukti melakukan pelanggaran, tentunya ada sanksi. Kami sering melakukan hal itu, bahkan sanksi pemecatan terhadap kader yang melanggar etik kami lakukan," katanya.
Sementara, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin membenarkan bahwa dia telah memerintahkan Komisi Pengawas untuk mengusut dan melakukan terhadap Ferdinand.

Menurutnya, Dewan Kehormatan akan segera memutuskan sanksi yang diberikan kepada Ferdinand setelah Komisi Pengawas selesai melakukan pengusutan dan pemeriksaan tersebut.

"Saya sudah perintahkan Komisi Pengawas untuk usut dan periksa yang bersangkutan. Sesuai kewenangan (Komisi Pengawas) bisa beri rekomendasi, karena kami punya aturan kode etik yang mengatur sanksi teringan hingga tertinggi," kata Amir kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/3).

Lebih jauh, Amir mengatakan seluruh kader Demokrat seharus dapat menunjukkan sikap yang menghargai kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan tamu undangan Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia pun menyayangkan, sikap Ferdinand yang kemudian mempublikasikan aksinya ke media sosial.

"Langkah sebaliknya (tidak menghargai) harus dihindari. Saya kira kalau itu hanya sikap pribadi tidak, ada kesengajaan untuk ekspose langkah seperti itu," tuturnya.

Terpisah, Ferdinand mengaku siap menerima sanksi apapun atas aksi 'walk out' yang telah dilakukannya. Namun, dia mengaku, belum mendengar sanksi apapun yang akan diberikan Komisi Pengawas terhadap dirinya.

"Saya belum mendengar adanya sanksi apapun. Tapi secara pribadi saya siap dengan sanksi apapun, jika tindakan saya dianggap salah," ucapnya.

Mantan anggota Barisan Relawan Jokowi Jokowi Presiden itu pun mengklaim aksi walk out yang dilakukan merupakan bagian dari pertanggungjawabannya sebagai pendukung Jokowi dulu.

Menurutnya, aksi walk out itu juga merupakan caranya untuk mengungkapkan kekecewaan karena Jokowi telah mengingkari janji politik yang pernah disampaikan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam.

"Itu sebagai wujud ekspresi kekecewaan saya karena janji politik Jokowi tidak ditepati, terutama tiga hal yaitu menolak hutang luar negeri, mempersulit asing, dan masalah subsidi," ucap dia.

Ferdinand berpendapat aksi walk out yang dilakukannya merupakan bagian dari hak seorang warga negara untuk menyampaikan protes.

Menurutnya, aksi walk out secara diam-diam lebih tepat dibandingkan dia meniru langkah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Zaadit Taqwa, mengeluarkan kartu kuning.

"Daripada saya mengeluarkan kartu seperti di UI tidak elok. Jadi saya memilih keluar dengan diam," tuturnya.


(ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER