Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin mengaku pihaknya terpaksa mengundurkan waktu peletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Dia mengaku sudah melaporkan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno soal keterlambatan pembangunan TPS itu.
"Saya bilang sama Pak Wagub waktu meeting, (pembangunan TPS) kita sedikit delay, tapi mudah-mudahan semua sesuai aturan karena kalau kita enggak pakai KJPP kita juga masalah," kata Arief di Balai Kota, Selasa (13/3) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhir pekan lalu, Arief menargetkan pembangunan bisa dimulai pada pertengahan Maret 2018. Namun, hingga saat ini PD Pasar Jaya masih proses negosiasi harga sewa lahan dengan PT Astana Raharja selaku pemilik tanah.
Penentuan harga sewa itu dilakukan melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Arief mengaku baru menerima surat balasan dari Astana soal negosiasi harga pada Selasa (13/1) pagi tadi.
Arief melanjutkan bahwa pembangunan itu akan dimulai April dan bisa rampung dalam kurun waktu empat sampai enam bulan.
"Tapi enggak sampai enam bulanlah. Empat bulan kita harus jadi. Agustus janjinya kita selesai," ujarnya.
Nantinya, TPS Blok G berbentuk semi permanen yang terdiri dari tiga lantai. Dibutuhkan luas tanah 3 ribu meter persegi, termasuk area parkir. Lahan yang tersedia di sebelah Hotel Pharmin adalah 5 ribu meter persegi.
TPS itu akan serupa dengan TPS Bendungan Hilir atau TPS Taman Rumput. Pembangunan TPS dibutuhkan untuk menampung pedagang Blok G. Sementara, Blok G akan diruntuhkan dan dibangun ulang.
(arh)