Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberlakukan kebijakan ganjil-genap di tol daerah penyangga lain, seperti Depok dan Tangerang, jika rekayasa lalu lintas di tol Bekasi dinilai sukses.
"Kira-kita satu minggu evaluasinya, rapat koordinasi secara teknis. Kalau memang bagus ya diterapkan ke yang lain," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi di Jakarta, Rabu (14/3).
Pembatasan kendaraan melalui plat nomor ganjil dan genap mulai diterapkan di pintu tol Bekasi menuju Jakarta Senin (12/3) lalu. Kebijakan itu ditujukan demi mengurai kemacetan di ruas tol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenhub menilai sebelum penerapan ganjil genap kecepatan kendaraan roda empat di jalan tol Bekasi kurang dari 20 kilometer per jam. Hal itu ditengarai akibat volume kendaraan yang melampaui kapasitas.
Ditambah lagi, proyek pembangunan infrastruktur strategis nasional yang saat ini dibangun di Tol Jakarta-Cikampek.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sempat mengatakan akan menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan berpelat nomor ganjil genap di tol Jakarta-Tangerang.
"Mungkin paling bisa diterapkan di Tangerang. Kota Tangerang itu menginterupsi lalu lintas dari arah Barat. Kemungkinan Tangerang yang bisa dilakukan," kata Budi.
Pada tanggal 12 Maret 2018, Kepala Koprs Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa berpendapat penerapan ganjil-genap telah menggeser pola kemacetan di tol Bekasi.
Pengguna jalan tol dari Bekasi yang biasanya berangkat pukul 06.00 WIB memundurkan waktu keberangkatan menjadi pukul 05.00 WIB. Volume kendaraan di tol Bekasi, selama pukul 05.00-06.00 WIB mengalami peningkatan, padahal peningkatan kendaraan di tol terjadi pada 06.00-07.00 WIB.
(ugo/arh)