
Persilakan Mundur, Anies Minta Bos Dharma Jaya Tak Mengancam
Mesha Mediani, CNN Indonesia | Jumat, 16/03/2018 10:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersilakan Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati untuk mundur dari jabatannya.
"Kalau memang mundur, mundur sajalah. Nggak usah pakai ancam-ancaman. Mundur saja," kata Anies di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (16/3).
Menurut Anies, masih banyak sosok lain yang dapat menggantikan Marina sebagai bos di salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) bidang pangan tersebut. Anies pun meminta Marina profesional menjalankan tugas di masa jabatannya.
"Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, orang yang irreplaceable (tidak tergantikan). Mundur boleh, enggak mundur boleh, silakan. Be professional. Jangan seperti anak...," kata Anies tanpa bersedia melanjutkan ucapannya.
Dengan rencana mundurnya Marina dari bos Dharma Jaya, Anies yakin hal itu tidak akan mengganggu kinerja perusahaan tersebut dalam memasok bahan pangan murah bersubsidi jelang hari raya Idul Fitri.
Di sisi lain, Anies enggan menjawab ketika ditanya lebih lanjut soal alasan keterlambatan pencairan dana kewajiban layanan publik (public service obligation/PSO) dari Pemprov DKI yang dikeluhkan Marina.
Dia kembali menegaskan Marina agar bersikap profesional.
"Saya mengatakan, jadilah orang yang profesional. Kami menghargai profesionalisme, itu saja. Anda lihat saja berapa bulan ini kami hormati orang-orang profesional," kata Anies.
Marina sebelumnya mengaku telah mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno secara langsung. Alasannya, dia kecewa dengan satuan kerja perangkat deerah (SKPD) DKI Jakarta era pemerintahan Anies-Sandi yang dinilainya tidak kooperatif.
"Kerja sama dengan SKPD tuh beda dengan gubernur lama," kata Marina.
Ia mencontohkan lambannya proses verifikasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI yang bertanggung jawab dalam proses pencairan uang muka PSO.
PSO merupakan pengganti penyertaan modal daerah (PMD) yang dihapus Anies-Sandi untuk sejumlah BUMD, termasuk PD Dharma Jaya. (DAL)
"Kalau memang mundur, mundur sajalah. Nggak usah pakai ancam-ancaman. Mundur saja," kata Anies di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (16/3).
"Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, orang yang irreplaceable (tidak tergantikan). Mundur boleh, enggak mundur boleh, silakan. Be professional. Jangan seperti anak...," kata Anies tanpa bersedia melanjutkan ucapannya.
Di sisi lain, Anies enggan menjawab ketika ditanya lebih lanjut soal alasan keterlambatan pencairan dana kewajiban layanan publik (public service obligation/PSO) dari Pemprov DKI yang dikeluhkan Marina.
Dia kembali menegaskan Marina agar bersikap profesional.
"Saya mengatakan, jadilah orang yang profesional. Kami menghargai profesionalisme, itu saja. Anda lihat saja berapa bulan ini kami hormati orang-orang profesional," kata Anies.
"Kerja sama dengan SKPD tuh beda dengan gubernur lama," kata Marina.
Ia mencontohkan lambannya proses verifikasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI yang bertanggung jawab dalam proses pencairan uang muka PSO.
PSO merupakan pengganti penyertaan modal daerah (PMD) yang dihapus Anies-Sandi untuk sejumlah BUMD, termasuk PD Dharma Jaya. (DAL)
ARTIKEL TERKAIT

Sandiaga Sebut Dirut PD Dharma Jaya Mundur Karena Frustrasi
Nasional 1 tahun yang lalu
Sandiaga Siapkan Perda untuk Setop Penggunaan Air Tanah
Nasional 1 tahun yang lalu
Swasta Sarankan Anies Bertahap Larang Penggunaan Air Tanah
Nasional 1 tahun yang lalu
Air Tanah, Anies dan Derita 'Karat Besi' Warga Kalideres
Nasional 1 tahun yang lalu
Warga DKI 'Dadakan' Tak Bisa Punya Rumah DP 0 Persen
Nasional 1 tahun yang lalu
Sandiaga Kampanye Gerakan Setop Penggunaan Air Tanah di DKI
Nasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Moeldoko: Pipa Gas Bumi Bisa Kurangi Beban Subsidi Energi
Ekonomi • 04 December 2019 16:08
Tanpa Subsidi, Tarif LRT Jakarta Bisa Puluhan Ribu Rupiah
Ekonomi • 01 December 2019 09:55
Tilang Otopet Listrik, Grab Siap Kerja Sama dengan Pemerintah
Teknologi • 26 November 2019 17:24
CORE Ramal Laju Konsumsi Kian Lesu Usai Pemangkasan Subsidi
Ekonomi • 21 November 2019 09:47
TERPOPULER

Ketua Projo Ingin Jadi Wamenhan Ketimbang Wamendes
Nasional • 3 jam yang lalu
Pemburu Harimau di Riau DIbekuk Polisi, Empat Janin Disita
Nasional 1 jam yang lalu
Mahfud Imbau Tidak Lawan Kekuasaan Mengatasnamakan Islam
Nasional 5 jam yang lalu