PAN Pertimbangkan Saran Koalisi Rizieq Shihab

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Edy Soeparno mengaku akan mempertimbangkan saran dari pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab agar pihaknya berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS, dan PBB dalam Pemilu 2019.

Menurutnya, imbauan Rizieq itu akan dibahas dan disimpulkan dalam Rapet Kerja Nasional (Rakernas) PAN, pada April 2018.

"Kami apresiasi semua masukan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat. Tentu itu jadi salah satu masukan untuk jadi pertimbangan di Rakernas," ujar Edy melalui pesan singkat, Kamis (22/3).

Lihat juga: Rizieq Shihab Atur Strategi Koalisi Hadapi Rezim Jokowi

Meski demikian, Edy menegaskan PAN memiliki mekanisme internal untuk menentukan sikap politiknya pada Pemilu 2019.

Mekanisme itu juga akan mempertimbangkan dinamika politik, baik di internal maupun eksternal partai.

Lebih lanjut, Edy mengaku sampai saat ini PAN masih mempertimbangkan semua opsi, diantaranya, memberikan dukungan kepada Joko Widodo, Prabowo Subianto, atau membentuk poros ketiga.

"Sampai sekarang semua opsi kita buka. Belum ada keputusan yang final karena semua itu nanti diputuskan melalui mekanisme Rakernas," aku dia.

Lihat juga: 'Geruduk' FPI ke Tempo Dinilai Ancam Kemerdekaan Pers

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengklaim Rizieq Shihab meminta partainya agar lekas berkoalisi dengan PAN, PKS, dan PBB pada Pilpres 2019 mendatang.

Saran tersebut disampaikan saat Andre mengunjungi kediaman Rizieq di Mekkah, Rabu (21/3). Rizieq berhasrat membentuk koalisi untuk menggantikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berkuasa saat ini.

"Habib (Rizieq) meminta agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi untuk menggantikan rezim Jokowi yang sekarang," tutur Andre kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/3).

(arh/gil)