Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi nyaman memiliki
Wakil Presiden yang berasal dari Partai Golkar. Dukungan terhadap Jokowi pun disebut sudah final.
"Dan hari ini Pak Presiden berpasangan dengan salah satu kader dari Golkar, dan kita lihat Pak Presiden cukup nyaman berpasangan dengan kader dari Golkar," ucap dia, dalam pidato pembukaan Rapat kerja Nasional Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3).
Kader Golkar yang dimaksud adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang merupakan bekas Ketua Umum Partai Golkar. JK saat itu turut hadir dalam Rakernas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Airlangga berpesan agar kebersamaan dan keharmonisan antara Jokowi dengan Partai Golkar dapat berlanjut jika Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk periode kedua (2019-2024).
"Saya yakin apa yang dicapai akan dapat dilanjutkan. Apalagi program Bapak Presiden adalah infrasturktur, dan SDM itu lah kekuatan partai Golkar, dan Partai Golkar tempatnya manusia kompeten itu ada. Di sini ada Menteri, ada bekas Menteri, ada Gubernur, ada Bupati. Kita siap," cetus dia.
Alhasil, dukungan 'Beringin' kepada Jokowi pada Pemilu 2019 sudah final.
"Kita mendorong ke depan, wajib kita menangkan [Jokowi]. Maka dengan demikian, Bapak Presiden bisa berlanjut dua kali [menjabat]," pungkas Airlangga.
Diberitakan sebelumnya, dinamika Pemilu 2019 diantara parpol pendukung Pemerintah terfokus pada calon pendamping Jokowi alias sosok cawapres.
Sejumlah tokoh sudah terang-terangkan menawarkan diri, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, atau sekedar memberikan kategori-kategori cawapres ideal, seperti yang dilakukan oleh Ketum PPP Romahurmuziy.
Golkar sendiri belum mengajukan secara terbuka cawapresnya kepada Jokowi.
Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan persoalan cawapres itu tengah digodok tim internal Presiden Joko Widodo.
"Presiden pasti punya tim internal sendiri dan yang tahu itu presiden," ucap dia, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (20/3).
(arh/gil)