
Gatot Nurmantyo: Indonesia Bubar 2030 Bisa Lebih Cepat
Ihsan Dalimunthe, CNN Indonesia | Jumat, 23/03/2018 07:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak semua pihak merenungkan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Indonesia tentang 'Indonesia bubar 2030'.
Menurut Gatot, di tahun politik, pernyataan tokoh politik seperti Prabowo bisa dipersepsikan menjadi negatif atau positif. Jika dilihat dari sisi positif, pernyataan mantan Danjen Kopassus itu bisa diartikan sebagai peringatan serius yang harus dipikirkan solusinya.
"Soal ancaman Indonesia bubar 2030 malah bisa lebih cepat, tapi ada apabilanya," kata Gatot saat berkunjung ke redaksi CNN Indonesia, Kamis (22/3).
Menurut Gatot, prediksi yang diambil dari sebuah novel Ghost Fleet itu bisa lebih cepat apabila kepastian hukum makin lemah, krisis ekonomi dan sosial makin mengancam, kesenjangan makin terbuka, sumber daya alam banyak dikuasai asing, dan lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Gatot melihat hal itu dalam konteks pertahanan dan keamanan negara.
"Jadi mari kita tanggapi dengan positif. Ini peringatan buat anak bangsa. Kita harus bisa bersatu dan semakin kuat," kata Gatot.
Gatot bercerita Indonesia sebetulnya sudah diprediksi bakal bubar jika tidak bisa bertahan di krisis moneter tahun 1998. Namun saat itu, bangsa Indonesia bisa sadar dan bersatu untuk mengatasi masalah yang terjadi di ujung rezim orde baru itu.
Jika tidak bisa belajar dari kasus 1998, Gatot mengkhawatirkan Indonesia akan senasib dengan Afghanistan sebelum akhirnya bubar. Menurut dia, Afghanistan terancam bubar karena berhasil disusupi oleh gerakan radikal yang kemudian menjadi alasan Amerika Serikat untuk bersikap sebagai pahlawan. Namun kenyatannya, AS tidak kunjung keluar dari Afghanistan hingga kini.
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan video di Facebook Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut Indonesia bakal bubar pada 2030. Alasannya ada ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo Subianto.
Prabowo menilai penyebab Indonesia bubar itu terkait dengan perilaku elite politik saat ini.
"Ini yang merusak bangsa kita. Semakin pintar semakin tinggi kedudukan semakin curang, semakin culas, semakin maling!" serunya. (pmg)
Menurut Gatot, di tahun politik, pernyataan tokoh politik seperti Prabowo bisa dipersepsikan menjadi negatif atau positif. Jika dilihat dari sisi positif, pernyataan mantan Danjen Kopassus itu bisa diartikan sebagai peringatan serius yang harus dipikirkan solusinya.
"Soal ancaman Indonesia bubar 2030 malah bisa lebih cepat, tapi ada apabilanya," kata Gatot saat berkunjung ke redaksi CNN Indonesia, Kamis (22/3).
Menurut Gatot, prediksi yang diambil dari sebuah novel Ghost Fleet itu bisa lebih cepat apabila kepastian hukum makin lemah, krisis ekonomi dan sosial makin mengancam, kesenjangan makin terbuka, sumber daya alam banyak dikuasai asing, dan lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Gatot melihat hal itu dalam konteks pertahanan dan keamanan negara.
"Jadi mari kita tanggapi dengan positif. Ini peringatan buat anak bangsa. Kita harus bisa bersatu dan semakin kuat," kata Gatot.
Gatot bercerita Indonesia sebetulnya sudah diprediksi bakal bubar jika tidak bisa bertahan di krisis moneter tahun 1998. Namun saat itu, bangsa Indonesia bisa sadar dan bersatu untuk mengatasi masalah yang terjadi di ujung rezim orde baru itu.
![]() |
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan video di Facebook Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut Indonesia bakal bubar pada 2030. Alasannya ada ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo Subianto.
Prabowo menilai penyebab Indonesia bubar itu terkait dengan perilaku elite politik saat ini.
"Ini yang merusak bangsa kita. Semakin pintar semakin tinggi kedudukan semakin curang, semakin culas, semakin maling!" serunya. (pmg)
ARTIKEL TERKAIT

PKS Tak Masalah Gatot Temui Gerindra Demi Jadi Capres
Nasional 10 bulan yang lalu
Gatot Nurmantyo Bantah Daftar Jadi Capres Lewat Gerindra
Nasional 11 bulan yang lalu
Gerindra-PKS Siap Gandeng PAN dan PBB untuk Koalisi Rizieq
Nasional 11 bulan yang lalu
Rizieq Shihab Dukung Prabowo Maju Capres 2019
Nasional 11 bulan yang lalu
Peneliti LIPI: Pidato Prabowo Tak Rasional
Nasional 10 bulan yang lalu
Hashim Buka Wacana Duetkan Prabowo dan Jusuf Kalla
Nasional 11 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pembelaan Bos Pertamina soal Tudingan Bangkrut ala Prabowo
Ekonomi • 21 February 2019 19:44
Menilik Kertas Kraft Aceh, BUMN Rugi Tempat Kerja Jokowi Dulu
Ekonomi • 20 February 2019 12:02
Jawab Prabowo, Bappenas Klaim Unicorn Bawa Modal Asing Masuk
Ekonomi • 19 February 2019 14:53
Tanah-tanah 'Raksasa' di Seputar Prabowo dan Jokowi
Ekonomi • 19 February 2019 15:29
TERPOPULER

TKN Selidiki Izin Anies Baswedan Untuk Acara Munajat 212
Nasional • 2 jam yang lalu
Elite Demokrat Tantang Luhut Debat Terbuka Soal Dwifungsi TNI
Nasional 49 menit yang lalu
Gerindra Sebut Jenderal Clark Bukan Utusan AS untuk Prabowo
Nasional 1 jam yang lalu