Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menanggapi kesaksian Setya Novanto yang menyebut ada aliran uang proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) ke rapat pimpinan nasional (rapimnas) Golkar tahun 2012.
"Sudah lewat. Kita menatap masa depan. Sudah munaslub, kan sudah
release and discharge," kata Airlangga di Rapat Kerja Nasional ( Rakernas) Golkar di Jakarta, Jumat, (23/3).
Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Perekonomian Golkar Aziz Syamsuddin mengklaim tidak tahu menahu terkait aliran dana yang disebut Setnov dalam persidangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pengelolaan uang dalam Rapimnas Golkar sepenuhnya dibawah kendali Bendahara Umum yang saat itu juga dijabat Setnov.
"Seharusnya yang tahu itu kas, bendahara umum, proses penyelenggaraan segala macemnya dan sumbangan kader, sumbangan kader kan juga tidak bisa besar-besar," kata Aziz.
 Setya Novanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Bantahan pun disampaikan mantan Sekretaris Jenderal Golkar yang kini menjabat Menteri Sosial, Idrus Marham. Idrus mengaku telah menemui Setnov pagi tadi (23/3) untuk meminta klarifikasi terkait apa yang diucapkan dalam persidangan kasus dugaan korupsi e-KTP kemarin (22/3).
"Setya Novanto menjelaskan bahwa waktu itu, ada uang yang dia tidak tahu (berasal dari mana)," ujar Idrus saat ditemui di Hotel Century Park, Jakarta Selatan, Jumat (23/3) sore.
Idrus mengatakan uang yang tidak diketahui asalnya dari mana bukan berarti berasal dari hasil korupsi proyek e-KTP. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang asal uang yang dimaksudkan Setnov itu.
"Itu sudah diselesaikan. Enggak ada masalah. Itu (dana hasil korupsi proyek e-KTP) tidak ada di Golkar," tegasnya
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical membantah ada dana korupsi proyek e-KTP yang mengalir ke Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar 2012.
Ical tak bisa memastikan sumber dana acara tersebut, karena menurut dia, Setnov yang mengelola pendanaan acara itu.
"Saya bisa pastikan sejuta persen tak ada uang korupsi e-KTP ke partai," ujar Ical, di sela-sela Rapat Kerja Nasional Partai Golkar, di Jakarta, Kamis (22/3).
Setya Novanto dalam persidangan kasus korupsi e-KTP di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3), mengakui uang Rp5 miliar yang dikembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah digunakan untuk mendanai Rapimnas 2012.
Dana itu diakuinya berasal dari keponakannya yang juga Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Irvanto merupakan kurir yang ditunjuk oleh terpidana kasus e-KTP Andi Narogong untuk mengalirkan uang ke sejumlah anggota dewan.
"Saya baru ingat waktu itu dia (Irvanto) ada kontribusi di dalam Rapimnas Partai Golkar pada bulan Juni 2012," kata Setnov di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3).
(dal)