Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut satu Emil Elestianto Dardak melakukan ekspedisi menyusuri enam daerah di sekitar Lingkar Wilis. Sementara pesaingnya Puti Guntur Soekarno berkontribusi dalam Pameran dan Lelang Lukisan Perjuangan Jawa Timur 2018.
Bersama ratusan anggota komunitas Jeep, Emil Dardak pada Minggu (25/3) melakukan Eskpedisi Lingkar Wilis 2018. Hal ini dilakukan terkait visinya menjadikan daerah-daerah di seputar Lingkar Wilis sebagai pusat ekonomi baru yang terkoneksi.
Ekspedisi Lingkar Wilis itu bertajuk "Tunggal Rogo Mandiri Bersatu". Itu merupakan kepanjangan dari Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, dan Kediri Bersatu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menilai konektivitas antardaerah akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar Lingkar Wilis. Sektor yang paling terpengaruh adalah pariwisata.
"Target kita tahun 2022 Selingkar Wilis ini bisa diselesaikan. Semua anggaran kita ukur, misalnya menggunakan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus). Pihak Provinsi juga ikut mendanai dan Kabupaten yang terkait juga ikut memikirkan, kita targetkan tahun 2022 bisa tuntas dan ini menjadi komitmen bersama," tutur Emil.
 Cawagub Jatim 2018 Emil Dardak (tengah) bersama peserta ekspedisi Lingkar Wilis, Jawa Timur, Minggu (25/3). ( Foto: CNN Indonesia/Dian Kurniawan) |
Bandara yang dibangun di Kediri dan jalan tol dari Kertosono-Kediri yang direncanakan dapat dilanjutkan ke Tulungagung, dinilai bisa membuka konektivitas ke kawasan ini.
"Inilah wujud rasa cinta kami bersama sama komunitas Jeep untuk benar-benar bisa mengangkat potensi-potensi di Selingkar Wilis dan pentingnya cita-cita tahun 2022 terkoneksi ini benar-benar bisa terwujud," ujar Emil.
Terpisah, Puti Guntur Soekarno alias Mbak Puti didaulat untuk menggoreskan sketsa oleh panitia Pameran dan Lelang Lukisan Perjuangan Jawa Timur 2018, di Kota Surabaya, Minggu (25/3) malam.
Puti kemudian mengambil cat hitam, lalu membuat goresan di kanvas. Jemarinya bergerak cepat. Tak berapa lama, ia menambahkan sketsa garis biru melintang, menghubungkan satu goresan dan yang lain. Di tengah garis biru, Puti Guntur menambahkan warna merah.
Panitia sebenarnya ingin Puti Guntur membuat sketsa, yang akan diteruskan pelukis lain. Namun, cucu Bung Karno itu tak berhenti. Ia meneruskan goresan kuasnya.
Perlahan-lahan, pemirsa yang melihat lebih jelas sketsanya. Dua tebing, yang dihubungkan laut biru. Kemudian di tengah ada matahari yang merekah.
Di tengah, Puti Guntur kolaborasi dengan pelukis Aam Rahmansyah. Tangan keduanya saling menambahkan goresan di kanvas. Sekitar 15 menit, terlihat jelas obyeknya. Ada laut biru, dengan matahari merekah di tengah. Seperti ufuk timur.
"Saya suka laut. Lalu ada matahari terbit di ufuk timur. Saya terinspirasi Jawa Timur dan saya ibaratkan Jawa Timur ada di ufuk timur Jawa," kata Puti menjelaskan lukisan karyanya itu. Tepuk tangan menyambut penjelasan itu.
(dik/arh)