Efek Alexis dan Aksi 'Sariawan' Anak Buah Anies

Tiara Sutari & Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 27 Mar 2018 10:18 WIB
Usai kejadian bocornya informasi penutupan Alexis, sejumlah anak buah Gubernur DKI Anies Baswedan enggan bicara soal apapun kepada media.
Usai kejadian bocornya informasi penutupan Alexis, sejumlah anak buah Gubernur DKI Anies Baswedan enggan bicara soal apapun kepada media. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak bocornya informasi terkait penutupan paksa Hotel Griya Pijat Alexis, pada Kamis (22/3), pasokan informasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi lebih berkurang.

Dari pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI tak banyak memberi pernyataan apapun saat bertemu pewarta.

Saat ditemui usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Senin (26/3), Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Edy Junaedi menolak berkomentar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak tahu, enggak ada. Enggak. Tanya Bapak [Anies] saja," kilah dia, saat ditanya soal pembicaraan dalam pertemuannya dengan Anies itu.


Senada, Yani Wahyu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, mengaku sedang sariawan dan tidak mau banyak bicara saat ditanya soal kelanjutan rencana penutupan Alexis.

"Sariawan, ini lagi sariawan," dalihnya.

Sebelumnya, ia mengaku sakit gigi saat ditanya soal alasannya tak mengangkat telepon untuk dimintai konfirmasi perihal penutupan Alexis.

"Pokoknya enggak ngomongin apa-apa. Cuma bertemu saja. Sudah. Selesai," cetus Yani.

epala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Yani Wahyu di Balai Kota, Senin (18/12/2017).Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Yani Wahyu. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)

Diketahui, BPTSP DKI Jakarta dan Satpol PP memiliki peran kunci terkait upaya penutupan Alexis dan pencabutan izinnya.

Wartawan mencecar Yani dengan pertanyaan seputar itu usai dia rapat bersama Gubernur DKI Anies Baswedan, Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Edy Junaedi, dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya di Balai Kota, kemarin.

"Pokoknya kalau hal-hal yang begitu, silakan tanya ke Pak Gubernur. Kan, sudah Pak Gubernur kasih statement, silakan ke Pak Gubernur karena beliau yang mempunyai kewenangan," kata Yani sambil menghindari wartawan di Balai Kota, kemarin.

"Ke Pak Gubernur saja ya. Mohon maaf," sambungnya.

Dalam pertemuan dengan Anies, Senin (26/3), itu, hadir pula Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Tinia Budiati. Namun, jejaknya tak terlacak usai rapat tersebut.

Tak hanya Tinia, Edi, dan Yani, SKPD lainnya pun mulai sulit dimintai keterangan. Beberapa bahkan membiarkan nada sambung telepon berhenti tanpa ada jawaban.

Meski mudah dihubungi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah enggan berkomentar apapun. Termasuk, saat ditanya soal topik di luar isu Alexis.

"Nanti sama Pak Anies semuanya," kata Andri saat ditanya soal laporan Ombudsman terkait Tanah Abang.


Polemik ini bermula saat surat permintaan bantuan dari anggota kepolisian untuk menutup Alexis bocor ke tangan media. Surat itu pun kemudian dikonfirmasi kepada Wakil Kepala Satpol PP Hidayatullah dan juga Kepala Bidang Perindustrian Dinas Pariwisata Toni Bako.

Pascaberita itu tayang, kedua pejabat ini langsung ditegur Anies. Toni dan Hidayatullah pun memohon kepada media untuk 'mengondisikan' pemberitaan.

Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno hanya tertawa saat dimintai tanggapannya terkait persoalan di atas.

"Ha ha ha," Sandi pun tertawa.


Saat ditanya beberapa isu, seperti penutupan Alexis maupun reklamasi, Sandi juga menolak menjawab dan menyebut semuanya akan disampaikan Anies.

"Semuanya, itu sudah dikatakan Pak Anies kalau beliau yang mau jawab langsung nanti," kata dia, tanpa menyebut kepastian waktunya.

Saat ditanya tentang dugaan membungkam SKPD ini, Senin (26/3) malam, Anies hanya tersenyum seraya masuk ke dalam mobil untuk mengikuti agenda dari Partai Gerindra.

"Udah ya," kata Anies sambil berlalu dan tersenyum, kemudian masuk ke dalam mobilnya.

(arh/wis/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER