Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kandidat gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, punya cara masing-masing untuk merebut suara masyarakat. Sementara Emil mengunjungi para pengungsi longsor di Kabupaten Kuningan, Deddy memilih menyapa para pedagang pasar di Pangandaran.
Kandidat nomor urut satu mengaku prihatin dengan kondisi para pengungsi longsor di Kabupaten Kuningan. Diketahui, lebih dari 1.200 orang saat ini masih berada di tempat penampungan sementara.
Ridwan bercerita, saat dirinya mengunjungi Kabupaten Kuningan pada Minggu (26/3), para pengungsi tersebut masih tinggal di GOR dan balai-balai desa setempat. "Kondisi ini harus kita bantu secepat mungkin," kata Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil sudah membuat rencana untuk para pengungsi tersebut. Salah satunya, ia berjanji akan membuatkan desa khusus untuk masyarakat setempat yang terkena imbas longsor.
"Kemarin-kemarin, mereka masih tinggal di lokasi rawan bencana. Untuk itu kita harus memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman," lanjutnya.
Emil akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan mencarikan lahan seluas 17 hektare untuk para pengungsi. Lahan tersebut kemudian akan ia desain menjadi desa khusus dengan fasilitas yang lengkap. Sehingga sekitar 420 kepala keluarga bisa menempat permanen di sana.
"Nantinya di desa itu juga akan ada sekolah, masjid, serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Jadi, desa tersebut benar-benar tempat baru yang aman bagi masyarakat," tuturnya.
Selain membuatkan desa baru, Emil juga akan melatih masyarakat agar tanggap terhadap bencana. Ia mencontohkan masyarakat Jepang yang sudah tanggap bila terjadi gempa, di mana mereka harus mengambil tas merah yang berisi obat-obatan dan makanan untuk persediaan selama beberapa hari jika bumi mulai berguncang.
"Kita harus menciptakan masyarakat Jawa Barat yang tanggap akan bencana alam. Dan ini menjadi pekerjaan saya ke depannya," jelasnya.
Sementara cagub nomor urut empat menyatakan berkomitmen untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Pangandaran dan Jabar Selatan.
Deddy mengatakan percepatan perlu dilakukan mengingat saat ini wilayah Pangandaran dan Jabar Selatan telah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) yang akan dikembangkan oleh pemerintah pusat.
"Pangandaran, Pelabuhan Ratu, BIJB, dijadikan pemerintah pusat sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), sehingga akan ada investor yang akan mengembangkan kawasan yang belum berkembang menjadi berkembang secara ekonomi," kata Deddy saat bersilaturahmi dengan para pedagang di Pasar Nanjung Pangandaran.
Dengan dijadikannya Pangandaran sebagai KEK, maka pemerintah akan memberikan fasilitas infrastruktur untuk mendukung kawasan tersebut supaya berkembang secara ekonomi. Karena itu dirinya berkomitmen mengawal pembangunan KEK tersebut jika terpilih sebagai gubernur nanti.
"Itu menjadi perhatian kita, itu harus dikawal, Pangandaran andalannya adalah kepariwisataan selain pertanian. Karena kepariwisataan punya multiplier effect, dimulai transportasi, kuliner, souvenir hotel, semua dapat kue ekonomi. Pariwisata bisa jadi primadona ke depan dengan catatan ada aksesibilitas, atraksi, dan amenitas. Pelabuhan Ratu dan Pangandaran amenitas sudah bagus, tinggal aksesibilitasnya," ujarnya.
Menurutnya pembangunan infrastruktur tersebut menjadi perhatiannya. Sehingga bisa mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi hal tersebut pun menjadi salah satu misi dirinya dalam membangun Jawa Barat.
"Itu sesuai dengan misi kami yang keempat. Mendorong potensi daya saing daerah, untuk peningkatan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi secara berkeadilan dan berkelanjutan," katanya.
Dia mengatakan potensi daya saing Pangandaran setelah jadi KEK harus dikembangkan, dan masalah iklim investasinya juga harus ditumbuhkan. "Jangan sampai perizinan 600 hari, siapa yang mau investasi di sini."
Pemerintah pusat menurutnya saat ini sudah menjadikan Jabar Selatan sebagai salah satu fokus pembangunan. Terutama terkait pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut. "Bagaimana percepatan ekonomi di Jabar Selatan, 17 kementerian lagi bahas ini. Mereka duduk sama-sama menanggulangi percepatan penanggulangan kemiskinan di Jabar selatan. Infrastruktur nya sedang di pikirkan," ungkapnya.
(hyg/aal)