Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak menjabat di Istana Negara pada 20 Oktober 2014 lalu, waktu bukan lagi milik pribadi bagi seorang Presiden Joko Widodo.
Mulai dari rapat pemerintahan, pertemuan kenegaraan, hingga kunjungan kerja ke luar kota bahkan luar negeri tak jarang dilakukannya selama tujuh hari.
Oleh karena itu, waktu luang untuk beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga, menurut pria 56 tahun itu, menjadi hal yang sangat berharga. Jokowi mengatakan bertemu keluarga dan berolah raga masih bisa dilakukannya dengan mencuri waktu di sela-sela jadwal pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang paling sulit, paparnya, adalah mencuri waktu untuk tidur. Sementara itu, dirinya harus tetap menjaga kesehatan di tengah jadwalnya yang padat.
"Kalau waktu luang yang penting ketemu (keluarga). Kemudian urusan tidur," kata ucap Presiden RI ke-7 itu dalam wawancara eksklusif bersama pembawa acara CNN Indonesia Desi Anwar, beberapa waktu lalu.
"Tapi Alhamdulillah, saya tidur gampang ya. Misalnya di mobil 30 menit saya tidur. Di helikopter 30-15 menit saya bisa tidur. Di pesawat 30 menit-1 jam saya tidur. Kalau enggak saya enggak bisa
bayangin," lanjutnya.
Meski sibuk, Jokowi mengaku menikmati pekerjaannya. Salah satu cara ampuhnya menghilangkan stres, paparnya, justru harus bertemu dengan masyarakat.
"Saya sangat senang, energi dan semangat saya bertambah kalau bertemu rakyat. Itu memberikan tambahan energi dan semangat yang luar biasa," katanya.
Dalam wawancara itu, Presiden pun mengulas pelbagai persoalan. Dari soal infrastruktur, revolusi mental hingga upaya anti-korupsi.
Saksikan wawancara eksklusif CNN Indonesia 'Sehari Bersama Presiden Joko Widodo' dalam Insight with Desi Anwar, Jumat, 30 Maret 2018, pukul 20.00 WIB.
(asa)