Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengungkit kebocoran ribuan triliun uang negara di luar negeri yang sempat ia sampaikan saat kampanye Pilpres 2014 lalu. Menurutnya, saat ini kebocoran uang itu terbukti dan diakui pemerintahan Joko Widodo.
"Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan Indonesia kebocoran Rp1.000 triliun setiap tahun, saya diejek. Dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo enggak paham ekonomi, baca bukunya dimana," kata Prabowo saat tur menyapa Jawa Barat yang diunggah laman Facebook Gerindra, Jumat (30/3).
Namun, kata Prabowo, dua tahun setelah Pilpres pemerintahan Jokowi mengakui bahwa ada uang ribuan triliun yang berada di luar negeri.
Merujuk pernyataan itu Prabowo tengah menyindir program tax amnesty (pengampunan pajak) Jokowi yang digagas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menteri keuangan sendiri yang mengakui Rp11 triliun lebih uang Indonesia menginap di luar. Berarti Prabowo benar
dong," katanya.
Prabowo menegaskan pada prinsipnya ada kekayaan Indonesia yang saat ini masih berada di luar negeri. Hal itu juga yang menurutnya menandakan Indonesia belum sepenuhnya merdeka.
"Kalau kita mau merdeka yang benar, kita harus menjaga, hentikan kebocoran uang di luar negeri," ujarnya.
Pada debat Pilpres 2014 lalu, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mengungkit ada kebocoran kekayaan negara yang mencapai ribuan triliun. Namun saat itu Jokowi selaku penantang Prabowo menilai kebocoran itu tidak mungkin karena nilainya lebih dari jumlah anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
(stu)