Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Mochammad Afifuddin menyatakan bahwa partai politik peserta Pemilu 2019 dapat memasang foto ketua umumnya dalam alat peraga kampanye seperti spanduk dan baliho meski masa kampanye baru dimulai pada September mendatang.
Afif mengutarakan hal tersebut menanggapi sikap Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saling sindir mengenai baliho.
"Boleh asalkan tidak mencantumkan lambang dan nomor urut partai," ucap Afif kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afif menjelaskan bahwa foto ketua umum, lambang, serta nomor urut partai politik merupakan komponen dari citra diri setiap partai politik peserta Pemilu 2019. Citra diri, lanjutnya, merupakan salah satu materi kampanye seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Apabila ketiga komponen tersebut dimuat dalam media yang sama, maka digolongkan sebagai bentuk kampanye. Hal itu tidak boleh dilakukan sebelum masa kampanye dimulai pada September hingga April 2019.
Partai politik pun dilarang menampilkan foto ketum dengan menyertai salah satu dari lambang atau nomor urut partai. Misalnya, partai A tidak boleh memasang baliho berisi foto ketum plus nomor urut partai. Partai A juga tidak diperkenankan memasang baliho berisi foto ketum plus lambang partai.
"Kalau bendera, boleh meski ada lambang dan nomor urut," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa tokoh-tokoh politik tidak boleh memasang wajahnya dalam baliho. Selain itu, SBY juga menilai tokoh-tokoh politik tidak boleh menyatakan dirinya siap menjadi capres atau cawapres melalui baliho.
"Tidak bisa seorang tokoh lantas dengan gagah berani memasang fotonya di billboard, di baliho, di mana-mana, siap jadi capres siap jadi cawapres," kata SBY di akun Facebook-nya pada Jumat (30/3).
Pernyataan SBY tersebut disambut sindiran oleh PPP, yang memang telah banyak memasang baliho berisi foto ketua umum Romahurmuziy. Wakil Sekjen PPP, Ahmad Baidowi justru menyerang balik SBY secara halus.
"Bukankah baliho AHY juga terpasang di sejumlah tempat, apakah ini bagian dari yang disindir?" ucap Baidowi kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Sabtu (31/3).
Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB, Daniel Johan turut angkat suara. Diketahui, Daniel angkat suara karena memang banyak baliho yang berisi foto ketum Muhaimin Iskandar yang terpasang di sejumlah tempat.
"Semua orang berhak dipilih dan memilih, diliindungi konstitusi kok, selain baliho-baliho itu dari inisiatif masyarakat," kata Daniel kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (31/3).
(osc)