Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengabadikan nama-nama eks pemilik lahan yang berkontribusi pada pembangunan mass rapid transit (MRT) Fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Anies menyebut hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pemilik yang rela membebaskan lahannya untuk dialihfungsikan sebagai jalur maupun stasiun MRT.
"Tadi saya sampaikan juga kepada direksi PT MRT agar nama-nama 357 keluarga yang kontribusi lahan itu dibuatkan prasasti. Diberikan daftar namanya karena itu lah yang menjadi warisan nama baik bagi anak cucu mereka," kata Anies di Jakarta, Senin (9/4) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anies, pembelian lahan warga oleh pemerintah untuk pembangunan MRT bukan sekadar soal transaksi ekonomi, atau ganti untung ataupun rugi.
Melainkan, pembelian lahan dianggap bentuk kontribusi warga atas pembangunan proyek MRT yang bersejarah. Terlebih, MRT Fase I yang sedang digarap adalah pertama di Indonesia.
Pemprov DKI menghabiskan Rp30 milyar untuk membebaskan lahan MRT Fase I milik 357 warga itu.
"Ini adalah meneruskan tradisi. Saya katakan, dulu ketika republik berdiri semua orang menghibahkan apa saja, ada yang menghibahkan rumah, tanah, waktu, tenaga, badan, bahkan menghibahkan nyawa. Hari ini kita meneruskan tradisi itu," kata Anies.
Anies kembali meminta agar warga tidak hanya melihat nilai rupiahnya saat lahannya dibeli pemerintah, tetapi melihatnya sebagai sebuah kontribusi.
Menurut Anies, nilai rupiah yang fluktuatif bisa jadi tak berharga pada 20 hingga 30 tahun lagi dibanding nama baik keluarga yang berkontribusi.
"Saya juga sampaikan ke Pak William [Direktur Utama PT MRT Jakarta], semua orang, semua pribadi yang bekerja di proyek MRT ini namanya nanti diabadikan. Karena merekalah yang terlibat dalam proyek bersejarah ini," kata Anies.
Meski meminta nama warga yang lahannya dibeli untuk diabadikan, Anies enggan berbicara lebih lanjut ketika ditanya bentuk dan lokasi prasasti itu nantinya.
Hingga saat ini, Anies menuturkan progres pembangunan MRT sudah mencapai 92,5 persen. Sebanyak dua rangkaian kereta MRT juga telah tiba di Pelabuhan Tanjung Pirok, Jakarta Utara, Rabu (4/4).
PT MRT Jakarta menyebut uji coba kereta akan dilakukan pada Agustus 2018 mendatang.
(end)