Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman mengatakan akan berjuang keras agar Ketua Umum Gerindra
Prabowo Subianto memilih kader partainya sebagai calon wakil presiden yang mendampinginya di Pilpres 2019 mendatang.
"Saya sebagai penerima mandat dari Majelis Syuro PKS, sekarang saya berjuang bagaimana salah satu kader PKS jadi cawapres Pak Prabowo," kata Sohibul di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (12/4).
Sohibul mengatakan partainya akan terus melakukan komunikasi intens untuk membahas sembilan nama kandidat cawapres dari internal PKS guna mendampingi mantan Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majelis Syuro PKS telah menyiapkan sembilan nama kader internal sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid; Fungsionaris PKS M. Anis Matta; Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.
Selain itu ada nama Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri; Anggota DPR Tifatul Sembiring; Anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS dan Anggota DPR Mardani Ali Sera.
"Dari 9 nama itu tidak ada yang istimewa, semua sama. Karena itu hasil pemira di internal PKS. Bagi PKS, siapapun yang dipilih sama saja, akan solid dukung," ujar Sohibul.
Sohibul juga mengatakan tak ingin berandai-andai jika Prabowo tak memilih kader
PKS sebagai cawapresnya. Ia mengatakan bahwa pembahasan soal cawapres Prabowo masih terus dilakukan hingga saat ini.
"Jadi kalau ada usulan nama lain, itu harus melalui proses majelis syuro," kata dia.
Sebelumnya, Sohibul juga mengatakan bahwa partainya akan berkoalisi dan mendukung penuh pencalonan Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019 asalkan kadernya mendapatkan kursi cawapres.
"Mereka pun tahu bahwa PKS siap koalisi dengan Gerindra dengan salah satu syarat adalah cawapres diambil dr ke 9 kader PKS tersebut," kata Sohibul saat dihubungi wartawan, Rabu (11/4).
Sohibul turut mengapresiasi dan bahagia melihat Prabowo kembali menjadi maju sebagai capres untuk kedua kalinya setelah kegagalan di Pilpres tahun 2014 lalu.
Hal itu turut menjadi sinyal kuat bahwa Presiden Joko Widodo yang maju kembali sebagai capres tak menjadi calon tunggal dan masyarakat memiliki capres alternatif lain di Pilpres 2019 mendatang.
"Ini berarti keinginan PKS agar ada capres alternatif di luar incumbent itu jadi kenyataan. Sejak awal PKS ingin agar demokrasi kita lbh berkualitas maka tidak pantas kalau paslon cuma satu," pungkasnya.
(osc)