Motif Pembunuhan di Pondok Labu Diduga Murni Perampokan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 20:04 WIB
Polisi masih mendalami motif selain perampokan dalam kasus pembunuhan terhadap pensiunan TNI AL di kawasan Pondok Labu, beberapa hari lalu.
Pelaku pembunuhan di Pondok Labu diduga bermotif perampokan. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menyatakan pembunuhan terhadap seorang pensiunan TNI AL berinisial H di Kompleks TNI kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, dilatari motif perampokan. Namun polisi tetap mendalamui kemungkinan motif lain dalam kasus tersebut.

"Masih kami dalami apakah ada orang lain yang menyuruh atau tidak. Namun sejauh ini kami masih menduga ini perampokan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Polres Jakarta Selatan, Kamis (12/4).

Polisi telah menangkap pria berinisial K (alias S) yang menjadi pelaku dalam kasus pembunuhan disertai perampokan di Pondok Labu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra mengatakan K sempat mendatangi rumah H sehari sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi. Kedatangan K pertama kali membuat H dan istrinya, S, kehilangan uang sebesar Rp3,2 juta.

"Setelah kami periksa dan yang bersangkutan sudah berikan keterangan bahwa benar sehari sebelumnya si pelaku pernah datang ke rumah korban. Di sana pelaku mencoba mendekati si pemilik rumah dengan berpura-pura bertanya tempat, alamat rumah yang dia cari sambil yang bersangkutan mempelajari tempat yang jadi sasaran," ujar Indra.

Saat perampokan pertama kali, Indra mengatakan H sedang menyapu dan istrinya berada di bagian belakang rumah.

Lalu, K mencoba masuk dengan melompati tembok dan masuk melalui pintu samping. Dia yang telah berhasil masuk, menemukan sebuah dompet dengan uang sebesar Rp3,2 juta.

Sehari setelah itu yakni Kamis (5/4), K kembali menyambangi rumah H sekitar pukul 18.00 WIB.

Indra mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku, dia masih melihat banyak uang di rumah tersebut yang ingin kembali diambilnya.

K mengetuk pintu sebelum memasuki rumah H. H sempat mengintip dari kaca dengan membuka gorden jendelanya dan menanyakan 'kenapa lagi' terhadap K.

"Saat itu dia melihat uang di atas meja di rumah tersebut saat H membuka gorden. Uang itu ada Rp200 ribu," tuturnya.

Ketika pintu dibuka, K langsung menabrakkan pintu tersebut ke wajah H yang mengakibatkan bagian kepala H terbentur tembok.

Setelah itu K mengambil uang Rp200 ribu di atas meja tersebut. Namun H masih berupaya untuk memegang tangan K.

"Pertama kali tangan korban ditusuk dengan pisau, dan K kembali menusuk H di bagian dada sebanyak dua kali," tuturnya.

Saat istri korban melarikan diri untuk meminta pertolongan, K memilih kabur lewat pintu belakang dan melompati tembok. K diduga melarikan diri dengan berjalan kaki.
(wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER