Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (
PKPI) belum menentukan nama calon ketua umum pengganti
AM Hendropriyono dan baru merancang kriteria yaitu memiliki kepopuleran setingkat mantan ketumnya tersebut.
Hendropriyono sendiri langsung
menyatakan mundur dari dunia politik usai meloloskan partainya jadi peserta Pemilu 2019.
Sekretaris Jenderal PKPI Imam Anshori mengatakan target popularitas dan elektabilitas kepemimpinan harus satu tingkat di bawah Hendropriyono untuk membantu partainya menghadapi pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin pimpinan yang terbaik. Minimal pengganti Pak Hendro paling enggak setingkat di bawahnya, jangan terlalu jauh. Jadi dari sisi popularitas dan juga elektabilitas kepemimpinan karena ini kan menghadapi pemilu yang sebentar lagi," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (14/4).
Imam juga mengatakan ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi ketua umum PKPI seperti yang sudah tercantum dalam AD/ART partai.
Persyaratan itu diantaranya berpengalaman minimal satu tahun sebagai pengurus pusat, mendapatkan dukungan suara dari anggota partai dan juga rekam jejak sang calon.
Imam mengatakan rencananya hari ini sekitar pukul 16.00 WIB akan digelar rapat pembentukan panitia Kongres Luar Biasa (KLB) di kediaman Hendropriyono.
KLB yang akan berlangsung selama dua hari tersebut nantinya untuk menentukan pengganti Hendropriyono dan persiapan pemilu.
"Hari ini baru mau menyusun panitia KLB, nanti akan diluncurkan saja siapa yang mau maju. Baru pada saat KLB itu, tentu ada syarat-syarat berapa orang, akan disusun aturannya seperti apa, berapa orang disahkan untuk mendukung supaya calon bisa maju."
"Nanti selain membicarakan pemilihan (ketua umum) akan ada agenda lain misalnya persiapan pemilu, tapi agenda utamanya tetap pemilihan umum," tuturnya.
Keputusan Hendropriyono mundur disampaikan usai Komisi Pemilihan Umum menetapkan PKPI sebagai partai politik peserta pemilu 2019 dengan nomor urut 20.
Hendropriyono menjabat sebagai ketua umum PKPI sejak 27 Agustus 2016.
Hendropriyono mengaku dirinya senang dengan prestasi mampu meloloskan PKPI menjadi peserta Pemilu 2019.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu lalu berharap para kader PKPI legowo menerima pengunduran dirinya dari posisi ketua umum partai tersebut.
(vws)