Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Romahurmuziy mengaku tak mengarahkan kriteria pihaknya soal calon Wakil Presiden bagi Joko Widodo untuk Pemilu 2019 kepada sosok dirinya.
"Saya tidak mau berspekulasi [mengarah ke saya atau tidak], karena PPP memang sedang tidak mendorong nama," katanya, di Semarang, Sabtu (14/4).
Diketahui, munas alim ulama PPP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4), menghasilkan kesimpulan soal sosok yang layak sebagai cawapres bagi Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diantaranya, muda, milenial, berjiwa santri, berilmu, dan berjiwa ulama. Selain itu, Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, menambahkan kriteria sosok yang sejalan dengan partai-partai Islam.
"Yang pasti kami ingin calon yang mendampingi Pak Jokowi besok adalah calon yang sejalan dan senafas dengan warna PPP dan partai Islam," ujar dia.
Menurut Romy, rekomendasi munas itu hanya rujukan agar Jokowi dapat memilih cawapres yang ideal berdasarkan hasil pembahasan alim ulama PPP.
Terlebih, pihaknya juga masih harus membahas rekomendasi syarat tersebut bersama partai pendukung Jokowi lainnya.
"Itu kan baru kriteria yang diajukan alim ulama, masih harus bicara dengan partai lain," tutur Romy.
Jokowi sebelumnya juga mengaku kerap berdiskusi soal cawapres dengan Romy. Ia juga mengaku sering melihat foto Romy di berbagai kota.
"Setiap saya ke daerah, foto Pak Rommy di mana-mana. Mau yang berpeci hitam, berpeci putih, tetap saja ganteng. Ya dari sananya memang sudah ganteng," seloroh Jokowi.
(arh)