Lokasi dan Tarif Bus Ganjil Genap Tol Tangerang dan Jagorawi

JNP | CNN Indonesia
Minggu, 15 Apr 2018 20:32 WIB
Ketentuan ganjil genap di tol Jagorawi dan tanggerang yang akan diujicoba besok (15/4) diharapkan dapat mengalihkan separuh pengendara mobil ke kendaraan umum.
Ketentuan ganjil genap di tol Jagorawi dan tanggerang yang akan diujicoba besok (15/4) diharapkan dapat mengalihkan separuh pengendara mobil ke kendaraan umum. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketentuan ganjil genap di tol Jakarta-Tangerang dan Jagorawi yang akan diujicoba besok (15/4), diharapkan dapat mengalihkan separuh pengendara mobil ke kendaraan umum. Selama masa uji coba, akan terdapat 31 bus premium yang diperasionalkan dari Tangerang dan 60 bus premium dari Cibubur.

Bus premium di Tangerang akan disediakan pada titik keberangkatan The Flavor Bliss (Alam Sutera), ITC Bumi Serpong Damai, Griyaloka, Sumarecon Mall, dan Tangcity. Tujuannya, meliputi Mangga Dua, Ratu Plaza-Blok M, Pasar Baru-Sudirman, Ciputra, Kelapa Gading, Atrium Senen, dan ITC Kuningan.

Sementara titik keberangkatan dari Cibubur, terdiri dari Kota Wisata, Harvest-Kota Legenda, Metland Transyogi, Citra Grand, dan Cibubur Juction. Tujuannya, melipito Mangga Dua, Grogol, Thamrin City, Mega Kuningan, Kemang, Gajah Mada, Pasar Baru, dan FX Senayan.
Lokasi dan Tarif Bus Ganjil Genap Tanggerang dan JagorawiJalur bus premium untuk mendukung ganjil genap di tol Jagorawi. (Dok. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek)
Tarif yang dikenakan untuk bus-bus premium tersebut berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp25 ribu dengan target waktu tempuh satu hingga 1,5 jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap berlakunya ketentuan ganjil genap di jalan tol Tangerang dan Jagorawi akan mengalihkan sekitar 50 persen pengendara ke kendaraan umum.

"Saya juga mencatat info dari operator PPD, Sinar Jaya, Royal Platinum, sekarang okupansinya selama ini sudah bagus. Bisa dibayangkan dengan jalur khusus akan lebih bagus lagi. Harapan kami, 50 persen masyarakat mengunakan transportasi massal yang baru ini," ujar Budi, Minggu (15/4).

Budi berharap operator bus dapat lebih cerdas dalam membaca peluang penyediaan bus premium, berkaca pada pemberlakuan LKAU di Bekasi. Ia mengklaim, bus premium disertai dengan adanya LKAU pasti akan menarik masyarakat.

"Saya pikir kalau okupansinya besar maka operator akan menyediakan lebih banyak. Dan kalau banyak. tentunya para penumpang tidak akan menunggu lama untuk mendapat bus. Bagi operator yang cerdas, ini adalah kesempatan yamg bagus," jelas Budi.


Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menuturkan, penyediaan sarana bus premium dan memberlakukan LKAU merupakan bukti pemerintah tak lepas tangan dalam kebijakan ganjil genap.

"Jadi dilakukannya kebijakan agar orang berpindah dari mobil pribadi ke angkutan umum, kami harus sediakan sarananya. Kami tidak hanya menyediakan sarana, kami juga sediakan lajur khusus bus di tol. Sehingga orang akan lebih tertarik menggunakan bus," ujar Bambang.

Namun, berbeda dengan di Bekasi, di Tangerang tidak disediakan kantung parkir untuk para pengendara. Sebab, berdasarkan pemberlakuan kantung parkir di Bekasi, Budi menyebut para pengendara banyak yang tidak menggunakan kantung parkir yang disediakan. Selain itu, di Tangerang, titik-titik keberangkatanan dekat dengan perumahan warga. Oleh karena itu menurutnya kantung parkir tidak perlu disediakan kantung parkir.

"Jadi karena ini di pemukiman pemukiman kita tidak membutuhkan kantong parkir. Kecuali dia di mall. Itu kita kerja sama dengan pihak mal untuk menyediakan lahan parkir. Tapi pengalaman kami di bekasi. Mereka datang tidak naik mobil lagi, mereka naik transportasi online atau diantar ke titik pemberangkatan," terang Bambang.



Bambang mengakui tiga paket kebijakan ini bercermin pada keberhasilan pengurangan kemacetan di tol Jakarta-Cikampek. Selama ini, masyarakat memandang sistem ganjil-genap di tol Jakarta-Cikampek malah membuat macet jalan alternatif, contoh di Kalimalang. Bambang justru menilai hal terjadi karena pemerataan beban lalu lintas.

Menurut dia, saat ini, banyak pengendara yang memilih berangkat sebelum jam 06.00 WIB dan setelah 09.00 WIB. Selain itu, banyak pengendara yang mencoba masuk tol Jakarta-Cikampek selain dari gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat.

"Satu lagi, selama ini masyarakat selalu berpendapat bahwa kebijakan ini hanya memindahkan kemacetan dari jalan biasa ke alternatif. Itu tidak terjadi di Bekasi. Jalan alternatif relatif di Bekasi. Kalimalang V/C Ratio-nya (perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) relatif ya begitu saja. Naik sedikit tidak terlalu signifikan, itu pun karena mereka pindah ke pintu tol lainnya," terang Bambang

Tiga paket kebijakan ini adalah pemberlakuan ganjil genap kendaraan golongan I-II, pengalokasian Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU), dan pembatasan angkutan barang golongan (III-V) diberlakukan pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB di hari Senin s/d Jumat, kecuali hari libur Nasional. Tiga paket kebijakan ini akan diuji coba, Senin (16/4). (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER