Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Fadli Zon membantah kabar kalau
Prabowo Subianto bakal memberi jalan kepada mantan Panglima TNI
Gatot Nurmantyo buat bersaing dalam
Pilpres 2019. Menurutnya, pencapresan Prabowo sudah resmi ditetapkan dalam Rapimnas Partai Gerindra.
"Tidak ada (tiket capres untuk Gatot). Itu semua sudah terbantahkan, dalam Rapimnas Gerindra itu mengajukan Pak Prabowo sebagai capres," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4).
Fadli menilai kabar Prabowo urung menjadi capres justru diduga diembuskan oleh pendukung Joko Widodo, yang khawatir dengan pencalonan Prabowo sebagai capres meski sempat kalah dalam Pilpres 2014. Dia mengklaim Prabowo sudah menyatakan kesiapannya menjadi capres. Oleh karena itu, ia yakin Prabowo tidak akan mundur atau malah menjadi cawapres bagi Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli juga kembali membantah Prabowo kekurangan modal menghadapi Pilpres 2019. Sebab menurut dia seluruh kader Gerindra siap menggelontorkan duit buat memenangkan Prabowo.
"Kami tidak ada masalah dengan logistik. Logistik itu permasalahan kecil," ujarnya.
Di sisi lain, Fadli juga menyinggung hasil survei Median yang menyebut 46,37 persen responden menginginkan presiden baru. Hal itu diklaim sejalan dengan harapan dan klaim Gerindra selama ini.
"Kalau yang sekarang dipertahankan, ekonomi Indonesia akan semakin kacau," ujar Fadli.
Sanksi Menanti Jika MembangkangFadli Zon juga memberikan peringatan kepada seluruh kader Partai Gerindra jika tidak mematuhi keputusan Rapimnas. Menurut dia hasil Rapimnas harus dipatuhi karena merupakan keputusan dari seluruh pengurus pimpinan daerah Gerindra. Sebagai partai yang memiliki anggaran dasar/anggaran rumah tangga, dia menyatakan seluruh kader harus siap menanggung konsekuensi jika membangkang.
"Kalau ada yang berbeda pendapat tentang pencalonan Pak Prabowo saya kira pada saatnya akan mendapatkan sanksi," ujar Fadli.
Fadli mengklaim sejauh ini tidak ada kader yang menolak keputusan Rapimnas. Menurut dia seluruh kader siap memenangkan Prabowo di Pilpres tahun 2019.
"Suara di Gerindra bulat 100 persen. Tidak ada yang tidak bulat," ujarnya.
Di sisi lain, Fadli menyampaikan posisi cawapres tidak mutlak harus dari PKS. Memang PKS adalah calon partai bakal berkoalisi dengan Gerindra. Menurut dia, posisi cawapres bagi Prabowo harus dibahas bersama dengan seluruh parpol koalisi.
Posisi cawapres, kata dia, juga perlu diperhitungkan dengan matang agar dapat menghantarkan pada kemenangan Prabowo di Pilpres.
"Kami akan duduk bersama untuk mengambil keputusan bersama pada waktunya. Tentu itu memerlukan proses. Saya kira untuk proses itu masih cukup waktu," ujar Fadli.
(ayp/ayp)