Jakarta, CNN Indonesia --
Abraham Lunggana alias Haji Lulung masih mencintai Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun dia menyatakan tak segan berpaling ke partai lain jika dalam beberapa bulan ke depan partai berlambang kakbah itu tak mengembalikan jabatannya sebagai Ketua DPW PPP Jakarta.
"Banyak tawaran datang, termasuk dari Bang Yusril Ihza Mahendra. Tapi hati saya susah, tidak mudah pindah ke partai lain dan umat saya, kan, umat PPP," kata Lulung kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (17/4) pagi.
Tahun lalu, PPP pimpinan Djan Faridz memecat Lulung sebagai Ketua DPW PPP Jakarta karena dianggap melanggar AD/ART partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik itu dipicu oleh perbedaan sikap di Pilkada DKI. Lulung yang mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, melawan keputusan partai yang mendukung pasangan Ahok-Djarot.
Lulung berpendapat, pemecatan dirinya sebagai Ketua DPW PPP Jakarta seharusnya dicabut seiring berakhirnya dualisme kepemimpinan antara kubu Djan dan kubu Romarhumuziy.
Saat ini PPP dipimpin oleh Romy, sapaan akrab Romarhumuziy. Ia pun meminta Romy mengembalikan jabatan Ketua DPW PPP Jakarta kepada dirinya.
Lulung mengatakan akan menunggu keputusan Romy itu terhitung sejak April hingga Mei mendatang. Jika tak ada perubahan status dalam struktur partai, ia mengaku siap pindah ke partai lain.
Tak hanya itu, Lulung menyatakan bakal mengajak orang-orangnya ikut meninggalkan PPP.
"Saya akan berembuk dengan teman-teman. Karena yang dipecat (oleh Djan) bukan saya saja, Ada delapan anggota dewan. Ini memang dipecat Djan, tapi seharusnya sudah dipulihkan karena konfliknya sudah selesai," ujar dia.
"Saya akan bawa gerbong. Minimal dari DPRD 10 kursi. Walaupun keputusannya belum tentu sama," tuturnya menambahkan.
Lulung mengklaim punya posisi strategis bagi PPP di Jakarta. Itu, kata dia, dibuktikan lewat perolehan suara partai di ibu kota. Di bawah kepemimpinannya, Lulung menyebut PPP berhasil meraih 10 kursi DPRD dan tiga kursi DPR.
"Ini dahsyat, lebih besar dari kursi Gerindra Jakarta di DPR," kata dia.
Lulung tak menyebut partai apa yang akan menjadi pelabuhannya jika meninggalkan PPP. Namun dia mengakui sudah mendapat tawaran dari ketua dan elite sejumlah partai seperti Demokrat, Gerindra, PKB, PAN, PKS, dan Partai Bulan Bintang pimpinan Yusril Ihza Mahendra.
Baru-baru ini Yusril mengklaim Lulung elah menyatakan niatnya untuk pindah dari PPP dan menjadi kader PBB. Meski begitu, Lulung mengaku belum bicara spesifik dengan Yusril soal kemungkinan pindah ke PBB.
"Dengan Bang Yusril saya berhubungan sesaat setelah partainya dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu oleh KPU. Dia mengajak saya bertemu untuk membicarakan pemimpin masa depan Indonesia," ujar Lulung.
Dia menyatakan punya kriteria khusus untuk partai yang akan dia dukung seandainya hengkang dari PPP. Salah satunya adalah partai yang juga berbasis suara umat Islam.