Jakarta, CNN Indonesia -- Penerapan sistem
ganjil genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang sejak Senin (16/4) diklaim berdampak pada kenaikan jumlah penumpang bus Transjakarta. Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengatakan mulai ada peralihan pengguna jalan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Berdasarkan data, masyarakat memilih Transjakarta sebagai moda transportasi untuk mengantar mereka ke tujuan pascapenerapan ganjil genap di Tol Jagorawi dan Tol Cibubur," kata Wibowo saat dihubungi pada Selasa (17/4).
Wibowo mengatakan ada kenaikan jumlah penumpang di empat rute Transjakarta yang bersinggungan dengan Tol Jagorawi dan Tol Tangerang. Empat rute itu yakni Poris-Bundaran Senayan, Poris-Juanda, BSD-Grogol, dan Cibubur-UKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan paling signifikan terjadi di rute Cibubur-UKI dengan peningkatan sampai 22 persen pada Senin (16/4) dibandingkan Jumat (13/4).
"Hari Jumat, Cibubur-UKI 3.721 penumpang. Hari Senin 4.540 penumpang," Wibowo memaparkan.
Di rute BSD Grogol, terjadi kenaikan tipis jumlah penumpang dari 3.089 menjadi 3.114. Begitu pula di rute Poris-Bundaran Senayan yang semula 6.076 menjadi 6.081.
Sementara jumlah penumpang Transjakarta di rute Poris-Juanda naik 9 persen dari 2.005 ke 2.186.
Sejak Senin kemarin diberlakukan sistem ganjil genap pada ruas Tol Jagorawi (Cibubur 2) dan Tol Tangerang (Tangerang 2 dan Kunciran 2).
Masa uji coba itu berlangsung selama dua pekan. Penerapan ganjil-genap diberlakukan dari pukul 06.00-09.00 WIB.
Penerapan di dua ruas tol itu menyusul hal serupa yang sudah dilaksanakan di ruas tol Jakarta-Cikampek, lewat pembatasan di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur.
(ayp)