Fredrich Serahkan Berkas Medis Setnov di Rumah Bimanesh

JNP | CNN Indonesia
Kamis, 19 Apr 2018 19:01 WIB
Fredrich Yunadi menyerahkan berkas laporan medis Setya Novanto di rumah dokter Bimanesh. Tak lama kemudian, Setnov dirawat di ruang VIP RS Medika Permata Hijau.
Dokter Bimanesh mengaku Fredrich Yunadi menyerahkan berkas laporan medis Setya Novanto di rumahnya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Bimanesh Sutarjo mengatakan Fredrich Yunadi sempat mendatangi kediamannya untuk menyerahkan berkas-berkas laporan medis Setyo Novanto pada 16 November 2017, sekitar pukul 14.00 WIB atau beberapa jam sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Bimanesh mengaku telah menyarankan Fredrich agar menyerahkan berkas-berkas tersebut ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Dia keberatan dengan kedatangan Fredrich ke kediamannya.

Fredrich sempat menelepon dirinya sehari sebelum kecelakaan agar merawat Setnov. Keesokan harinya, Fredrich menelepon lagi untuk menyerahkan berkas-berkas laporan medis langsung ke rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya sampaikan ke dia untuk di rumah sakit saja, tidak usah datang ke rumah, saya tidak membawa urusan pasien ke rumah. Tapi terdakwa lalu muncul tiba-tiba dalam waktu yang singkat, dia insist gitu. Kok, cepat sekali bisa datang dari pas dia telepon," ujar Bimanesh saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (19/4).

Kemudian setelah mendapat telepon dari Fredrich tentang skenario kecelakaan, tiba-tiba Setnov bisa langsung dirawat di ruang VIP Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

"Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka keras sekali seperti dikejar-kejar. Padahal pasien yang di-stretcher itu harusnya diperlakukan hati-hati, tidak diburu-buru seperti itu," ujarnya.

Bimanesh menjelaskan seharusnya seorang pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki surat pemeriksaan terlebih dahulu sebelum diputuskan untuk rawat inap.

"Saat saya menangani Setnov, saya mengamati tidak ada lembaran IGD. Saya pikir di IGD tidak ada orang yang melakukan pemeriksaan. Jadi ada tahapan prosesnya ada yang terlewat karena pasien bisa langsung masuk ke kamar. Saya tidak tahu karena saya sedang menunggu di atas," ujarnya.


Bimanesh mengatakan saat melakukan pemeriksaan, luka-luka fisik Setnov tidak terlalu parah. Namun Bimanesh menyebut tekanan darah Setnov cukup tinggi. Saat diajak berbicara, Setnov dalam keadaan sadar dan dapat menjawab dengan baik.

"Pak, apa keluhannya, dia bisa menjawab, 'pusing, Dok.' Kalau mengenai status kesadaran, saya bisa katakan itu sadar. Kemudian saya periksa tensinya. Tinggi sekali 180/110, saya sampaikan ke Setnov. kalau bisa malam ini istirahat saja, jangan menerima tamu. Dia menganguk saja," ujar Bimanesh.

Menurut Bimanesh tekanan darah normalnya 80/90. Kalau lebih dari itu, Bimanesh sebut ada kemungkinan serangan jantung atau stroke.

Bimanesh menyebut tingginya tekanan darah Setnov memang mengharuskan perawatan inap. Kendati demikian, luka-luka fisik Setnov tidak parah sehingga tidak perlu sampai diperban.

"Luka lecet saja, itu ringan. Ada bengkak sedikit, saya lihat itu akibat benturan ringan. kalo tensi itu adalah hipertensi emergensi. Itu harus kita turunkan karena resikonya tinggi untuk terjadinya stroke atau serangan jantung," ujar Bimanesh.

(pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER