Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengatakan pelaku penjualan minuman keras oplosan menyasar konsumen masyarakat menengah ke bawah.
Mereka menawarkan paket hemat sehingga miras oplosan banyak diminati dibandingkan minuman alkohol yang dilegalkan oleh pemerintah.
"Yang jelas (target) menengah ke bawah karena kan ini ada istilah di dalam Pahe (paket hemat) kalau dia beli yang asli itu kan mahal, seperti vodka satu botol mahal, tapi kalau oplosan kan murah meriah," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miras oplosan diketahui telah menewaskan 33 orang di Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak 18 orang harus menjalani rawat jalan usai mengkonsumsi miras oplosan tersebut.
Awalnya miras oplosan telah menewaskan sejumlah warga di Depok dan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Korban diketahui telah membeli miras di sebuah warung miras oplosan di Srengseng Sawah. Pemilik warung berinisial SR diamankan oleh polisi.
Tak hanya di Jakarta Selatan, 10 orang juga tewas akibat miras oplosan di Jakarta Timur. Di Tangerang Selatan juga terdapat dua orang tewas usai mengkonsumsi miras oplosan. Korban tewas akibat miras juga terjadi di Bekasi.
Maraknya korban tewas pun membuat jajaran hukum Polda Metro Jaya melakukan operasi miras dengan membentuk 15 tim satuan petugas. Dari operasi tersebut diamankan 180 orang dengan 15 orang ditahan dan 165 orang menjalani pembinaan.
Idham mengatakan dibalik harga murah itulah para pelaku menggunakan alkohol yang mencapai 96 persen.
"Karena murah meriah itulah dia tidak tahu, bayangkan saja kalau sampai 96 persen kadar alkoholnya, itukan sama dengan spirtus, dibakar langsung menyala," tuturnya.
Idham mengatakan razia miras akan terus digelar untuk persiapan bulan puasa dan gelaran acara Asian Games. Hal tersebut supaya tercipta suasana kondusif.
Peringatan kepada para pedagang, distributor dan pabrik sudah disampaikan. Menurut Idham, jajaran Polri sudah dapat instruksi dari Kapolri dari Wakapolri untuk terus melakukan razia menggunakan sistem
rolling.
"Kami betul-betul bisa menjaga tetap kondusif apalagi kita menghadapi bulan Ramadan, menghadapi Asian Games. Kami juga sudah antisipasi untuk persiapan opera petasan, kembang api, juga kita siapkan beberapa tim satgas," tuturnya.
(dal/sur)