Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pengemudi
ojek online berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR DPR, Jakarta, Senin (23/4). Mereka sempat berkeliling untuk mobilisasi massa untuk mengajak ikut serta dalam
demo ojek online.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com di depan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, puluhan pengemudi ojek online tampak mengajak rekan mereka yang masih mangkal untuk berdemo. Meskipun hujan, mereka tetap menggalang kekuatan massa.
Seorang pengemudi ojek online juga membawa papan pengumuman bertuliskan "Rekan-rekan jangan lupa, hari ini kita demo di depan MPR DPR, pukul 10.00-18.00 WIB."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Stasiun Manggarai, banyak penumpang mengantre berjubel di lobi dan pinggir jalan untuk memesan ojek melalui aplikasi di telepon pintar mereka. Namun tak ada satupun pengemudi yang mengambil pesanan mereka.
Di lokasi berbeda, seorang penumpang kereta yang semula turun di Stasiun Cawang terpaksa harus melanjutkan perjalanan ke stasiun berikutnya lantaran tak ada ojek online yang beroperasi. Namun Begitu turun di Stasiun Kalibata, penumpang itu tak juga mendapatkan ojek.
"Susah banget cari Gojek. Tarifnya juga naik banget. Lebih dari dua kali lipat. Entah karena ujan juga atau karena driver sedikit," kata warga bernama Wahyuni itu saat hendak pergi ke kantor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Ia terpaksa harus menggunakan ojek pangkalan meski tarif yang ditawarkan jauh dibandingkan tarif normal ojek online.
Seorang calon penumpang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Fajriyah harus rela merogoh kocek dengan ongkos yang lebih mahal untuk membayar pengemudi ojek online meskipun cukup lama menunggu.
Berdasarkan surat pemberitahuan yang beredar diketahui bahwa demonstrasi itu hanya digelar di Gedung DPR-MPR. Mereka menuntut pemerintah segera membuat regulasi yang mengatur angkutan roda dua dan perusahaan penyedia aplikasi serta melakukan rasionalisasi tarif.
Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) yang menyelenggarakan aksi hari in menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan dan terganggunya kegiatan masyarakat.
Massa aksi ojek online diperkirakan sebanyak 15 ribu orang. Sementara aparat kepolisian juga mengerahkan pasukan sebanyak tujuh ribu personel.
(pmg/sur)